Ada Perusahaan Korea Minat Investasi di Danantara, kata Menteri Perindustrian

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan salah satu perusahaan Korea Selatan mengajukan proposal investasi ke Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk pengembangan bisnis mereka di Indonesia.

Perusahaan yang dimaksud oleh Agus tersebut adalah EcoPro. "Salah satu perusahaan Korea Selatan ada yang berminat akan memberikan proposal investasi ke Danantara," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agus menyebut, pengajuan proposal oleh EcoPro itu terkait dengan hilirisasi, khususnya untuk pengolahan nikel. “Ini terkait dengan hilirisasi, khususnya hilirisasi nikel untuk melanjutkan jadi katoda. Mereka mau ajak Danantara untuk investasi ini,” ujar Agus. Namun, dia belum menjelaskan lebih lanjut bagaimana detail proposal tersebut. 

Pada Selasa, 29 April 2025, Menperin bertemu dengan sejumlah pengusaha asal Korea Selatan untuk membahas mengenai investasi mereka di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah dari petinggi dari EcoPro. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut 19 perusahaan asal Korea Selatan telah berinvestasi di Indonesia sebesar US$ 15,4 miliar atau sekitar Rp 269 triliun, termasuk EcoPro. Perusahaan-perusahaan ini, kata dia, akan menambah investasi US$ 1,7 miliar atau Rp 30 triliun.

"Perusahaan itu antara lain dilaporkan mengenai Lotte Chemicals, yang akan diresmikan di bulan September-Oktober nanti, dan ini salah satu program pabrik petrokimia besar," ujar Airlangga dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Senin, 28 April 2025 yang disiarkan secara daring.

Airlangga mengatakan bahwa dalam investasi itu, Lotte Chemicals menawarkan partisipasi Indonesia. Dia menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui partisipasi Indonesia dalam investasi ini. Prabowo pun disebut menugaskan lembaga pengelola investasi Danantara untuk mengkaji dan menindaklanjuti rencana investasi itu.

Kemudian, ada pula KB Financial yang melaporkan telah meraup profit setelah empat tahun mengakuisisi Bank Koperasi Indonesia (Bukopin). Lalu, ada perwakilan Hyundai Motor yang beroperasi relatif baik dan Posco Holdings yang menyatakan Pohang Steel akan bekerja sama dengan Krakau Steel. Kedua perusahaan besi dan baja ini telah memiliki peta jalan hingga 10 juta ton.

Selanjutnya, ada EcoPro yang telah berinvestasi hampir US$ 500 juta di Morowali. Airlangga mengatakan, mereka memproduksi katoda prekerser dan smelter nikel. Adapun perusahaan lain seperti KCC Glass, LX International, Poongsan Corporation, hingga SK Plasma.

Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |