TEMPO.CO, Jakarta - OpenAI mengembangkan fitur baru pada ChatGPT sehingga bisa masuk ke aplikasi pihak ketiga. Melalui pengumuman resmi yang disebarkan secara daring pada 28 Mei 2025, perusahaan menggali minat para pengembang aplikasi yang ingin mengintegrasikan layanan tersebut ke dalam produk masing-masing.
Mengutip beberapa ulasan, termasuk dari Tech Crunch, langkah ini ditengarai sebagai upaya OpenAI untuk memperluas pengaruh ChatGPT yang sudah dipakai 600 juta pengguna aktif bulanan. Fitur ‘masuk dengan ChatGPT, membantu perusahaan bersaing dengan raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Microsoft yang punya layanan serupa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
OpenAI sempat merilis pratinjau fitur ini lewat Codex CLI, alat pemrograman berbasis AI yang bersifat open source. Dalam versi awal tersebut, pengguna ChatGPT dari tier Free, Plus, maupun Pro dapat menghubungkan akun mereka ke layanan application programming interface (API) OpenAI. Sebagai insentif, pengguna Plus diberi kredit API senilai US$ 5, sementara pengguna Pro mendapat US$ 50.
Melalui formulir minat yang dibuka untuk pengembang, OpenAI menunjukkan target integrasi yang luas. Formulir itu mencakup pertanyaan seputar jumlah pengguna aplikasi, dari sekitar 1.000 pengguna mingguan hingga lebih dari 100 juta. Ada juga pertanyaan soal cara pengembang memonetisasi fitur AI, juga soal status kebaruan mereka sebagai pelanggan API OpenAI.
Model layanan ini pernah diungkapkan oleh dinyatakan Chie Executive Officer OpenAI Sam Altman pada 2023 lalu. Fitur itu baru dikembangkan secara serius pada 2025. Meski begitu, belum ada kepastian kapan fitur ini akan resmi diluncurkan ke publik, maupun jumlah perusahaan penyedia aplikasi yang telah bergabung sebagai mitra program ini.