Bagaimana Cara NASA Jajal Teknologi Pengeboran di Bulan?

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengumumkan sudah menguji pengeboran di Bulan melalui Misi IM-2. Semua perangkat bor itu diboyong oleh wahana antariksa milik Intuitive Machines—perusahaan mitra NASA—yang meluncur dari Kompleks Peluncuran 39A NASA Kennedy pada 26 Februari 2025,

Wahana antariksa bernama ‘Athena’ yang menjalani penerbangan IM-2 Nova-C mendarat di permukaan Bulan pada 6 Maret lalu. Titik pendaratan hanya sekitar 1.300 kaki atau 400 meter dari Mons Mouton, area yang merupakan dataran tinggi dekat kutub selatan Bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di dalam misi IM-2 yang merupakan peluncuran kendaraan pengebor menuju Bulan, ada misi PRIME-1—singkatan dari Polar Resources Ice Mining Experiment 1—milik NASA yang dirancang untuk eksplorasi sumber daya di Bulan. Misi ini penting sebelum NASA mengirim misi Artemis ke sana.

Artemis merupakan misi eksplorasi berawak yang bertujuan mendaratkan manusia ke permukaan Bulan. NASA bahkan bermimpi membangun infrastruktur permanen di permukaan satelit alami Bumi tersebut..

Menunggangi Athena, misi pengeboran PRIME-1 disokong dua instrumen utama, yaitu TRIDENT—kependekan dari The Regolith and Ice Drill for Exploring New Terrain—yang berwujud bor yang untuk mengambil tanah Bulan. Instrumen kedua adalah MSOLO—singkatan dari Mass Spectrometer Observing Lunar Operations—yang digunakan untuk menganalisis hasil bor TRIDENT.

“MSOLO mempelajari potongan dari bor TRIDENT untuk mengetahui keberadaan gas yang suatu hari bisa dipakai untuk sumber energi atau oksigen bagi penjelajah Artemis di Bulan,” begitu pernyataan dalam situs resmi NASA, dikutip pada Ahad, 4 Mei 2025.

Bor TRIDENT—auger ringan berdaya rendah yang dibuat oleh Honeybee Robotics—memiliki panjang 1 meter dan dilengkapi aktuator putar yang mengubah energi menjadi gaya sesuai kebutuhan. Bor tersebut dirancang untuk berhenti pada kedalaman tertentu sesuai perintah, kemudian menyimpan sampel yang akan dianalisis oleh MSOLO.

Para teknisi NASA sudah memodifikasi spektrometer massa komersial yang siap dipakai di lingkungan bulan yang keras. “Dirancang untuk mengukur komposisi gas di sekitar wahana pendarat bulan,” begitu pernyataan NASA.

Dalam pengujian ini, aktuator—komponen pengubah energi menjadi gerakan—pada bor bekerja sesuai rancangan. Mesin itu menyelesaikan beberapa tahap gerakan yang diperlukan untuk mengebor permukaan bulan.

Menurut perintah dari teknisi di Bumi, mata auger yang berbentuk spiralmulai berputar. Bor itu memanjang hingga jangkauan penuhnya. Sistem perkusi melakukan gerakan palu, kemudian tim PRIME-1 menyalakan pemanas inti yang tertanam di bor. Teknologi tersebut dilengkapi sensor termal internal untuk memantau perubahan suhu.

MSOLO juga mampu melakukan sejumlah pemindaian untuk mendeteksi gas. Pada tahap awal, peneliti percaya bahwa seluruh gas yang terdeteksi merupakan antropogenik atau berasal dari manusia. Contoh gas antropogenik ini seperti has dari mesin pesawat ruang angkasa.

Kini PRIME-1 sudah mengumpulkan data sebesar 6,6 gigabyte, selama berjalannya misi IM-2. “Para peneliti akan terus menganalisis data tersebut selama beberapa bulan mendatang dan menerbitkan hasilnya,” begitu pernyataan NASA.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |