Fakta-fakta Stok Beras Nasional Catat Rekor Sejak Reformasi

15 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan lonjakan pada produksi dan stok beras nasional sepanjang semester pertama 2025. Bahkan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini menjadi yang tertinggi dalam 23 tahun terakhir, dan mungkin terbesar sejak Indonesia merdeka.

Produksi Beras Naik 11,17 Persen
Kementan memperkirakan produksi beras nasional pada Januari—Juni 2025 mencapai 18,76 juta ton, naik 1,78 juta ton atau sekitar 11,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moh. Arief Cahyono mengatakan kondisi tanaman padi yang sudah tertanam saat ini atau standing crop menunjukkan potensi panen yang besar dalam satu hingga tiga bulan ke depan. “Sehingga peluang mempertahankan tren positif produksi sangat terbuka,” kata Arief dalam keterangan tertulis, pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Rekor Penyerapan Beras Nasional
Selain produksi, Kementan mencatat rekor dalam penyerapan beras nasional. Pada April 2025, penyerapan mencapai 1,3 juta ton dalam satu bulan, tertinggi dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir. Sebagai perbandingan, rerata serapan dalam periode tersebut hanya sekitar 1,2 juta ton.

Arief mengatakan, selain mengalami lonjakan produksi, Kementan juga mencatat peningkatan penyerapan beras nasional. Pada April 2025, angka penyerapan beras nasional mencapai 1,3 juta ton dalam satu bulan. Angka itu, kata dia, merupakan rekor tertinggi penyerapan beras nasional. “Biasanya, dalam 10 tahun terakhir atau bahkan 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton saja,” tutur dia.

Stok CBP Sentuh 3,18 Juta Ton
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyuluh Pertanian, dikutip dari Antara, Mentan Amran Sulaiman menyampaikan bahwa per 26 April 2025, stok CBP mencapai 3,18 juta ton. “Itu tertinggi selama 23 tahun, bahkan bisa jadi itu selama (Indonesia) merdeka,” ungkapnya. Laporan dari Perum Bulog pun menyebutkan bahwa cadangan pemerintah hampir menyentuh 4 juta ton secara total.

Peningkatan Luas Panen dan Produksi Gabah
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi padi pada semester awal 2025 diprediksi mencapai 32,57 juta ton gabah kering giling, meningkat 3,27 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh luas panen yang naik drastis, terutama pada Maret 2025 yang mencapai 1,67 juta hektare—naik 50,60 persen dari Maret 2024.

Indonesia Surplus Beras di Tengah Krisis Pangan Regional
Menurut Mentan Amran, lonjakan produksi ini menjadi kebanggaan tersendiri karena terjadi saat sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang tengah menghadapi krisis pangan dan kenaikan harga. “Di saat ini kita surplus (beras), di saat negara sahabat, negara tetangga Malaysia, Filipina dan Jepang kesulitan pangan. Itu kebanggaan kita,” kata Mentan.

Pertimbangkan Ekspor
Amran menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah memperkuat cadangan beras nasional sebelum membuka peluang ekspor beras. Meskipun produksi dalam negeri tengah melonjak dan stok beras telah mencapai 3,18 juta ton. "Kita upayakan dulu stok kita berkuat," kata Mentan di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian, seperti yang dikutip dari Antara, 27 April 2025.

Mentan mengungkapkan hal tersebut menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang membuka peluang ekspor beras karena surplus produksi saat ini. Ia menambahkan bahwa ekspor hanya akan dilakukan jika kebutuhan domestik benar-benar aman, mengingat potensi gangguan akibat perubahan iklim global terhadap produksi pangan.

Sejarah Swasembada Beras Indonesia
Keberhasilan saat ini mengingatkan pada masa keemasan swasembada beras era Orde Baru. Pada 1984, Indonesia berhasil mencetak swasembada dan mendapatkan medali dari FAO atas keberhasilan mengubah status dari pengimpor menjadi negara mandiri dalam produksi beras. Namun keberhasilan itu sempat runtuh pasca-1990-an karena liberalisasi impor, pencabutan subsidi, dan lemahnya proteksi terhadap petani kecil.

Alfitria Nefi P, Hendrik Khoirul Muhid, Rachel Caroline L. Toruan, dan Han Revanda turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan editor: Stok Beras 3,51 Juta Ton, Mentan: Lampaui Swasembada Beras 1984

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |