TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan negosiasi pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat terkait tarif impor Donald Trump tidak akan berbuah hasil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hikmahanto, ada atau tidaknya posisi duta besar Indonesia di Amerika Serikat tidak akan berpengaruh terhadap negosiasi. Bahkan, jika Indonesia ingin berunding sekalipun karena sudah ada 50 negara yang mengirim tim negosiasi ke AS.
“Jadi ini bukan masalah Indonesia semata. Ini masalah banyak negara di Eropa, di benua Amerika, Kanada juga kena. Terus kemudian di Asia, banyak juga yang kena,” kata Hikmahanto kepada Tempo pada Senin, 7 April 2025. “Nanti di sana nggak ngapain-ngapain juga. Belum tentu langsung diterima.”
Hikmahanto menyebut tarif impor ke Indonesia dan negara lain tidak bisa ditawar lagi. Ia mengatakan Donald Trump ingin menunjukkan “How to Make America Great Again”. Salah satunya adalah pengendali perdagangan internasional.
“Yaudah, kita enggak usah lawan, enggak usah mau negosiasi. Dari negara besar saja mereka udah panik kok,” katanya.
Presiden Prabowo Subianto menugaskan satu menteri koordinator dan dua menteri menjadi tim lobi untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat ihwal tarif impor 32 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan dirinya bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Sugiono akan menjadi tim lobi yang dikirim ke AS. Airlangga mengatakan pemerintah juga akan mengirim surat resmi ke pemerintah AS mengenai rencana perundingan ini.
Airlangga mengatakan tim lobi pemerintah akan bernegosiasi dengan Menteri Perdagangan AS (Secretary of Commerce) Howard Lutnick dan Kantor Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative).
Sebelumnya, Prabowo mengatakan akan berunding dengan Presiden AS Donald Trump untuk bernegosiasi masalah tarif impor yang dikenakan terhadap Indonesia.
“Kami akan menyampaikan kita ingin hubungan yang baik, hubungan yang adil, hubungan yang setara, resiprokal. Jadi, apa yang mereka minta masuk akal, wajib kita hormati,” kata Prabowo dalam pidato acara panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.
Pada 2 April kemarin, Presiden AS Donald Trump merilis kebijakan tarif impor baru yang dinamakan "Reciprocal Tariffs" atau tarif Trump. Kebijakan ini akan memberlakukan tarif tambahan terhadap produk impor dari berbagai negara, tak terkecuali pada beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.
Dalam pengumuman kebijakan perdagangan baru di Rose Garden Gedung Putih pada Rabu sore waktu setempat, Presiden Trump menyatakan AS akan menerapkan tarif impor minimum 10 persen untuk semua produk impor.
Selain itu, beberapa negara tertentu akan dikenakan tarif resiprokal (timbal balik) yang lebih tinggi sebagai bagian dari kebijakan baru ini. Besaran tarif Trump ke negara-negara Asia bervariasi. Kamboja menjadi negara Asia yang mendapatkan tarif paling tinggi. Sedangkan Singapura hanya terkena 10 persen. Adapun Taiwan dan Indonesia sama-sama dikenakan tarif 32 persen.