Komitmen DPRD DKI Jakarta Cegah Tawuran, Mulai dari Rumah dan Sekolah

4 hours ago 5

INFO NASIONAL - Tawuran remaja masih menjadi permasalahan sosial yang mencemaskan warga Jakarta. Tak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka, fenomena ini juga memicu keresahan sosial yang meluas di tengah masyarakat. Dalam menghadapi persoalan ini, Komisi E DPRD DKI Jakarta menunjukkan komitmennya untuk mengedepankan pendekatan humanis dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus tawuran.

Pendekatan humanis dianggap sebagai langkah alternatif dari metode represif yang selama ini lebih dominan diterapkan. Menurut DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akar persoalan sosial seperti kurangnya ruang ekspresi, lemahnya ikatan sosial, dan minimnya pembinaan karakter di kalangan pelajar harus diatasi melalui sentuhan edukatif dan kolaboratif. Tujuannya, menciptakan rasa memiliki di kalangan remaja, memperkuat komunikasi, serta menanamkan nilai-nilai empati dalam kehidupan sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai wujud nyata, berbagai instansi lintas sektor bergerak aktif. Dinas Pendidikan DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya menyelenggarakan penyuluhan anti-kekerasan di sekolah-sekolah. Kegiatan ini meliputi pengajaran pengendalian emosi, mediasi konflik, dan pentingnya empati serta komunikasi. Para siswa diajak memahami dampak negatif dari kekerasan dan didorong untuk menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Barat terus berinovasi melalui Program Keluarga Remaja. Program ini membekali orang tua dengan pengetahuan seputar pola asuh remaja, komunikasi non-kekerasan, hingga pengawasan penggunaan media digital. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kontrol dan pengawasan dari lingkungan keluarga.

Tak ketinggalan, di wilayah Jakarta Selatan, Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar pelatihan untuk pengurus lingkungan dan forum kemasyarakatan. Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kesadaran akan pentingnya mencegah tawuran sejak dini dengan membangun sistem deteksi dini berbasis masyarakat.

Polda Metro Jaya pun turut berperan aktif dengan menyelenggarakan berbagai penyuluhan di tingkat SMA. Selain pelatihan pengendalian emosi dan pendidikan baris-berbaris, disisipkan pula ceramah agama untuk memperkuat nilai-nilai moral dan membentuk karakter pelajar yang disiplin serta bertanggung jawab.

Peran Penting Orang Tua dan Sekolah

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian, menekankan pentingnya komunikasi aktif antara pihak sekolah dan orang tua. Ia meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menyosialisasikan upaya ini secara menyeluruh di seluruh sekolah. Menurutnya, guru dan orang tua harus saling bersinergi dalam membimbing siswa, baik di sekolah maupun di rumah.

“Saat siswa berada di sekolah, itu tanggung jawab guru. Di rumah, menjadi tanggung jawab orang tua. Maka, solusinya adalah memberikan pendidikan yang baik dan membangun komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua,” ujar Justin.

Ia juga menyoroti pengaruh lingkungan sosial dan kemajuan teknologi terhadap perilaku remaja. Oleh sebab itu, Justin mengimbau agar para orang tua membimbing anak-anak dengan sungguh-sungguh, termasuk dalam penggunaan media sosial dan perangkat digital yang kian marak digunakan oleh remaja saat ini.

Langkah Pencegahan dan Penindakan

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta lainnya, Elva Farhi Qolbina, menekankan pentingnya penguatan pembinaan karakter di sekolah serta pengawasan yang ketat terhadap aktivitas siswa di luar sekolah. Orang tua juga didorong untuk lebih aktif memastikan anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan positif.

“Penting agar anak-anak tidak terlibat dalam tindakan yang membahayakan, baik untuk dirinya maupun orang lain,” jelas Elva. Ia juga mendukung tindakan tegas dari Pemprov DKI seperti pemberhentian Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang terbukti terlibat dalam tawuran, termasuk bagi mereka yang menyebarluaskan video tawuran di media sosial.

Terkait pencegahan, Elva menilai keberadaan hotline darurat yang bisa mendeteksi potensi tawuran juga sangat dibutuhkan. Hal ini agar tindakan preventif dapat dilakukan sebelum tawuran benar-benar terjadi.

Ajak Remaja Terlibat dalam Pembangunan

Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menekankan perlunya langkah preventif yang bersifat humanis. Ia menyarankan agar pendekatan kepada remaja dilakukan secara bijak dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kita butuh kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Mari tangani persoalan tawuran ini dengan bijak dan pendekatan yang humanis,” kata Khoirudin.

Ia juga mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam forum-forum pembangunan seperti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Langkah ini diharapkan dapat menjadi wadah penyaluran energi remaja secara positif, sekaligus media untuk mendengar aspirasi dan mengenali bakat serta minat mereka, baik di bidang seni, budaya, maupun olahraga.

Kolaborasi antarlembaga, pendekatan berbasis empati, serta peran aktif masyarakat dan keluarga diharapkan menjadi kunci utama dalam menekan angka tawuran di Ibu Kota. (*)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |