Kronologi Pendaki Asal Jawa Barat Hilang di Gunung Binaiya

13 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Taman Nasional Manusela mengumumkan pendaki hilang di Gunung Binaiya, Maluku, tanpa membawa perbekalan makanan. Di ranselnya hanya ada tiga botol air minum serta tiga buah senter kepala.

Pendaki yang hilang bernama Firdaus Ahmad Fauzi, 27 tahun, asal Cibeureum, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Firdaus hilang saat perjalanan turun dari puncak Binaiya. "Saat Firdaus hilang kondisi angin kencang dan berkabut," dikutip keterangan Balai Taman Nasional Manusela, Senin, 28 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rombongan Firdaus terdiri dari 5 pendaki, 2 porter, dan satu pemandu. Mereka bertolak dari Negeri Piliana—pintu masuk pendakian Gunung Binaiya di ketinggian 3.027 meter di atas permukaan laut (mdpl)—atau jalur Selatan.

Kronologi pendaki hilang

Jisman Walalayo pemandu gunung asal Negeri Yaputih menjelaskan kronologi Firdaus hilang. Versi Jisman, Sabtu, 26 April lalu, tim bertolak meninggalkan puncak Binaiya. "Pertengahan perjalanan tim istirahat untuk makan siang," kata dia, saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 2 Mei 2024.

Setelah makan siang tim berkemas dan melanjutkan perjalanan turun dengan tujuan menuju Pos 4 Isilali. Kamp ini biasanya menjadi titik summit attack pendaki menuju top Binaiya, dengan melewati pegunungan puncak Bintang, Nasapeha, dan kawasan Waifuku.

Dalam perjalanan itu, salah satu porter dan dua orang pendaki berjalan mendahului Yusuf (pemandu), Firdaus, dan pendaki lainnya. Setengah perjalanan, sebelum tiba di Nasapeha, tempat istirahat, seorang pendaki mengalami cedera. Tim berhenti dan mengobati pendaki itu.

Mendahului tim tanpa porter

Sementara Firdaus tetap melanjutkan perjalanan turun menuju Nasapeha. "Firdaus mendahului timnya menuju Pos 5 Nasapeha tanpa dikawal porter," kata Jisman, yang menerima informasi tersebut dari Ismail, salah satu porter yang mendaki bersama Firdaus.

Yusuf sempat menegur Firdaus supaya tidak berjalan sendiri. Jika mau melanjutkan perjalanan harus didampingi oleh porter. "Firdaus tidak mendengar ucapan Pak Yusuf, dan terus berjalan," ujar Jisman, anggota komunitas pencinta alam Kompas Masohi, itu.

Berselang beberapa menit, Yusuf berteriak memanggil Firdaus berkali-kali. Namun teriakan itu tidak mendapatkan respons dari Firdaus. "Meninggalkan tim dengan porter, Pak Yusuf mengikuti Firdaus," tutur Jisman, yang beberapa hari sebelumnya bersama Yusuf memandu pendaki lain ke Binaiya.

Yusuf terus menyusul Firdaus hingga berjalan turun ke Nasapeha, naik ke puncak Bintang, lalu turun hingga ke Isilali. Namun dia tidak menemukan Firdaus di di sejumlah titik itu. Dari Isilali, Yusuf kembali naik ke puncak Bintang. Hasilnya nihil.

Pendaki asal Bogor, Jawa Barat, Firdaus Ahmad Fauzi, 27 tahun, yang dinyatakan hilang di Gunung Binaiya, Maluku, sejak Sabtu, 26 April 2025. Foto ini diambil di area Nasapeha, dalam perjalanan menuju puncak Binaiya. Dok. Jisman Walalayo

Yusuf bertemu dengan tim yang sebelumnya ia tinggalkan di belakang untuk menyusul Firdaus. "Setelah bertemu tim, Pak Yusuf menyampaikan Firdaus sementara kesasar," ucap Jisman, berdasarkan cerita Ismail, yang juga suami adik perempuannya.

Dari puncak Bintang, punggungan gunung terjal dan curam dengan medan bebatuan karts, Yusuf kembali turun ke Nasapeha, sebuah lembah kecil dengan pepohonan rimbun, berlumut. Di area Nasapeha ini, Yusuf melihat jejak sepatu di dekat kubangan air. "Namun hanya satu jejak kaki," ucap Jisman.

Menurut Jisman, jejak kaki itu tidak mengarah ke puncak Bintang. Yusuf mengikuti jejak itu. Namun ia tidak menemukan jejak kaki lainnya sebagai petunjuk. "Jejak itu menghilang, hingga Pak Yusuf melaporkan ke Desa Piliana bahwa Firdaus nyasar," tutur dia.

Tempo menghubungi Yusuf, pemandu gunung asal Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, itu. Namun saat berita ini ditulis pesan WhatsApp dan panggilan telepon tidak terjawab. Nomor telepon Yusuf tidak aktif. Kabarnya, Yusuf dan Ismail masih mengikuti pencarian bersama tim gabungan di tengah hutan.

Pencarian belum menemukan hasil

Balai Taman Nasional Manusela baru mengumumkan Firdaus hilang pada 28 April lalu. Menurut Balai, para pendaki dan pemandu itu bertemu Tim Patroli Polisi Kehutanan Taman Nasional Manusela berjumlah tiga orang di Pos Isilali pada 26 April 2025, pukul 17.30 WIT.

Mereka melaporkan insiden Firdaus hilang kepada petugas patroli bahwa satu pendaki yang dipandu Yusuf hilang saat perjalanan turun menuju Isilali. Titik Firdaus hilang berada di sekitar Nasapeha.

Saat tahu rekan pendaki tak terlihat, Yusuf dan satu porter langsung mencari Firdaus. Upaya pencarian itu tak berhasil menemukannya. Dari laporan itu, Tim Patroli pun ikut mencari Firdaus. Tapi hasilnya nihil. "Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim Patroli ikut membantu pencarian survivor. Namun belum menemukan Firdaus," dikutip keterangan tertulis Balai.

Tiga petugas polisi kehutanan, Yusuf, dan 1 porter kembali mencari Firdaus keesokan harinya, Ahad, 27 April 2025. Pencarian dilakukan dengan menyisir ulang kawasan puncak Bintang hingga turun di area Nasapeha. Pencarian di hari kedua itu tidak membuahkan hasil.

Kepala Resor Saunulu Balai Taman Nasional Manusela Yoman Elly, mengatakan saat ini tim pencarian, pertolongan, dan penyelamatan (SAR) masih terus menyisir separuh kawasan hutan Manusela. "Sampai saat ini kami belum menemukan Firdaus," kata Yoman, saat dihubungi pada Jumat malam, 2 Mei 2025.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |