Menteri: Kurikulum AI Masih dalam Proses Harmonisasi Regulasi

13 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa kurikulum coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan mulai diterapkan di sekolah-sekolah mulai semester depan 2025/2026. Meski demikian, mata pelajaran ini masih bersifat pilihan, bukan wajib.

“Kurikulum AI dan coding itu, kami sudah selesai naskah akademiknya, sudah selesai juga capaian pembelajarannya. Sekarang sedang dalam proses untuk penerbitan peraturan menterinya,” kata Abdul Mu’ti di sela-sela acara perayaan Hari Pendidikan Nasional bersama Google dan YouTube di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, rancangan peraturan menteri mengenai pembelajaran coding dan AI sedang dalam proses harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan kementerian terkait lainnya.

Mu’ti juga menegaskan pihaknya membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan kurikulum ini, mengingat banyaknya penyedia layanan coding di masyarakat. “Kami sudah ada kerja sama dengan beberapa pihak untuk bagaimana agar pembelajaran coding ini dapat terlaksana,” tuturnya.

Sebelumnya, Mu'ti menilai pembelajaran berkaitan dua materi tersebut penting, bahkan harus diberikan sejak jenjang sekolah dasar. Namun, ia melanjutkan, dalam penerapannya nanti tetap perlu disertai arahan terkait pemanfaatannya, mengingat era serba digital seperti saat ini.

“Tentu saja penguasaan teknologi itu penting, bahkan memang harus, tetapi penggunaannya tentu harus dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang positif, yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” kata Mu’ti dalam konferensi pers di Jakarta, 2 Februari 2025.

Ia menyebut usulan rencana tersebut telah didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam upaya literasi digital. Kedua kementerian sepakat untuk bersinergi dalam mewujudkan generasi yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk hal-hal positif. 

Adapun rencana mengikutsertakan mata pelajaran coding dan AI ke dalam kurikulum sekolah merupakan usulan yang dicetuskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

“Jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” kata Gibran saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi evaluasi pendidikan dasar dan menengah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 November 2024.

Hanin Marwah dan Daniel A. Fajri bekontribusi dalam tulisan ini
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |