Meta Beberkan Modus Konten Spam di Facebook dan Ancam Akun Penebarnya

10 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Meta menanggapi keluhan pengguna Facebook yang merasa menerima banyak konten spam atau yang tidak diinginkan melintas di akun masing-masing. Menurut temuan Meta, beberapa akun memang mencoba mempermainkan algoritme Facebook untuk meningkatkan jumlah penayangan, menambah jumlah pengikut dalam waktu cepat, hingga mendapat keuntungan monetisasi yang tidak adil.

Meskipun niatnya tidak selalu jahat, yang terlihat justru konten spam di Feeds yang menyingkirkan konten kreator yang autentik. “Ke depannya, kami mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi konten spam ini dan membantu kreator autentik menjangkau audiens dan berkembang,” tulis Meta dalam blog resmi, dikutip pada Sabtu, 26 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meta melihat ada akun yang mengunggah konten dengan teks panjang mengganggu dan sering menambahkan hashtag atau tagar yang berlebihan. Sedangkan ada unggahan lain yang menyertakan teks yang sama, tapi tidak terkait dengan konten yang dimaksud, seperti gambar anjing dengan tagar pesawat terbang.

Meta memastikan, akun yang ditemukan mempraktikkan cara-cara seperti itu akan ditandai untuk tak bisa memenuhi syarat monetisasi. Selain itu, jangkauan audiens mereka akan dilumpuhkan.

Cara spam lain yang Meta temukan adalah interaksi palsu. Contohnya adalah berkomentar hal yang tidak relevan pada satu halaman, misalnya berkomentar kalimat yang tidak jelas maksudnya pada halaman pecinta anjing. Begitu juga dengan akun palsu di mana kreator berpura-pura menjadi orang lain. “Pada 2024, kami menghapus lebih dari 23 juta profil yang meniru produsen konten besar,” tulis Meta.

Untuk mengatasi ini, kreator juga dapat melaporkan peniru di kolom komentar. Meta pun telah memiliki fitur Moderation Assist, alat manajemen komentar Facebook, untuk mendeteksi dan menyembunyikan komentar secara otomatis dari mereka yang berpotensi menggunakan identitas palsu.

Saat ini Meta juga terus menyempurnakan Rights Manager untuk membantu kreator melindungi konten orisinal atau autentik mereka. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan plagiarisme atau mengunggah ulang yang dilakukan kreator lain.

"Konten spam dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk menyampaikan pendapatnya, terlepas dari sudut pandangnya, itulah sebabnya kami menargetkan perilaku distribusi dan monetisasi game," tulis Meta.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |