Pabrik BioCNG Terbesar di Asia Tenggara Mulai Berproduksi dari Ujung Sumut

10 hours ago 6

TEMPO.CO, Medan - PT KIS Biofuels Indonesia dan PT Tasik Raja dari Anglo Eastern Plantation atau AEP Group bekerja sama dalam proyek BioCNG (Compressed Natural Gas) kedua di Indonesia dan merupakan pabrik yang terbesar di Asia Tenggara.

Pabrik yang berlokasi di ujung Provinsi Sumatra Utara, tepatnya di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) ini akan menjual produknya ke PT Unilever Oleochemical Indonesia. Adapun PT Unilever Oleochemical Indonesia berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei, Sumut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peresmian proyek ini dihadiri CEO KIS Group Raghunath KR, Wakil Bupati Labusel Syahdian Purba Siboro, dan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal (PIPM) Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Riyatno.

Selain itu juga hadir dalam peresmian proyek yakni Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Trois Dilisusendi, Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Kementerian ESDM Efendi Manurung, Head of Mills and Engineering AEP Group Shashi Kumar Govindan.

Raghunat mengatakan, energi bersih berasal dari Palm Oil Mill Effluent (POME) dan limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit akan dijadikan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Limbah ini mengandung banyak senyawa organik yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan.

Pabrik ini menghasilkan 182.000 MMBtu BioCNG per tahun dan diklaim mengurangi emisi karbon dioksida (CO) sebanyak 52.000 ton per tahun. "Setiap proyek, ada 30 masyarakat lokal yang dipekerjakan atau green jobs. Proyek ketiga dalam tahap konstruksi, rencananya mulai berproduksi pada Desember 2025," kata Raghunat, Jumat, 25 April 2025.

CEO KIS Group Raghunath KR menjawab pertanyaan wartawan setelah peresmian beroperasinya proyek BioCNG di Kabupaten Labusel, Sumatera Utara, Jumat, 25 April 2025. Tempo/Mei Leandha

Lima proyek lain juga bakal dibangun tahun ini, setelah semua perizinan selesai. PT KIS Biofuels Indonesia menargetkan 25 proyek BioCNG fase pertama selesai di 2027, total investasinya USD 125 juta. Juga berencanp membangun 100 proyek BioCNG sampai 2030 dengan estimasi investasi USD 500 juta.

“Kami berkontribusi pada energi dan perekonomian yang berkelanjutan. Langkah hari ini bukan hanya untuk perusahaan, juga untuk masa depan Indonesia," ujar Head Legal PT KIS Biofuels Indonesia Yasmine Surachman.

Keunggulan bahan bakar terbarukan ini adalah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Ramah lingkungan karena mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Selain itu, bahan bakar ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar untuk transportasi, industri dan pembangkit listrik. Dengan begitu, biaya operasional dapat ditekan, terutama bagi industri dan transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil.

Yasmine menjelaskan, BioCNG akan dikirim ke Unilever menggunakan truk berbahan bakar BioCNG sebagai pengganti solar yang merupakan truk pertama di Indonesia dipergunakan untuk komersial. "Menyusul keberhasilan proyek pertama, proyek kedua ini memperkuat posisi KIS Biofuels dalam pengembangan BioCNG di Indonesia," kata Yasmine.

Pada Oktober 2024, PT KIS Biofuels Indonesia dan PT Tolan Tiga Indonesia memulai pembangunan pabrik BioCNG komersial pertama di Labusel. Pabrik seluas 120 meter persegi dengan investasi US$ 3,6 juta, berada di areal Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Perlabian milik SIPEF Group. Nantinya, pabrik akan memproduksi 320-350 MMBTU BioCNG setiap hari. 

Pabrik yang dibangun KIS Group, tiga di antaranya berada di Sumut, semuanya menjual BioCNG ke Unilever. Empat pabrik lain berstatus nonkomersil, salah satunya berlokasi di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Sesuai perjanjian, pabrik akan beroperasi selama 15 tahun. 

Presiden Direktur SIPEF Group Peter Bayliss mengatakan, kebun sawit milik PT Tolan Tiga Indonesia dengan luas 8.000 hektare mampu memproduksi 55 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Artinya, sebanyak 33 ton limbah setiap jam atau sekitar 1.100-1.200 ton per hari. POME diproduksi kembali menjadi gas sebanyak 30.000 liter kubik. 

"Dengan adanya pabrik nanti, 60 persen dari produksi di-upgrade menjadi BioCNG, dibotolkan dan dijual. Proyek ini sejalan dengan tujuan Indonesia untuk beralih ke sumber energi lebih berkelanjutan dan terbarukan," kata Peter.

SIPEF Group telah mengoperasikan lima pabrik biogas di seluruh Indonesia. Dua pabrik tambahan sedang dibangun melalui kemitraan dengan KIS Group. "Konstruksinya baru saja dimulai," ungkapnya.

Wakil Bupati Labusel Syahdian Purba Siboro mendukung hadirnya pabrik BioCNG di wilayahnya. Menurutnya, proyek ini salah satu langkah penting memperkuat pembangunan ekonomi berkelanjutan yang tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, juga memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah.

Pabrik ini, kata Purba, diharapkan membuka lapangan pekerjaan baru, mendorong pembangunan infrastruktur energi, memberi kontribusi nyata terhadap perekonomian pemerintah kabupaten. Selain itu, pabrik ini diharapkan bisa membuka peluang bagi peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal dalam pengelolaan energi terbarukan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |