Pemimpin ASEAN Pilih Kerja Sama Hadapi Tarif AS, Bukan Balas Dendam

1 day ago 3

TEMPO.CO, Jakarta -Para pemimpin Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) memilih pendekatan kooperatif dalam menghadapi dampak tarif impor Amerika Serikat. Mereka menolak opsi balasan dan lebih fokus pada penguatan kerja sama perdagangan internal serta dialog berkelanjutan dengan Washington.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengungkapkan bahwa isu tarif impor AS menjadi salah satu dari dua fokus utama pembahasan para pemimpin dalam sesi retreat mereka, bersama dengan situasi Myanmar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami semua telah terdampak. Ada begitu banyak ketidakpastian, ada begitu banyak gangguan terhadap apa yang sedang terjadi," kata Kao Kim Hourn dalam keterangannya di kantor ASEAN, Rabu, 28 Mei 2025.

Para pemimpin mengakui bahwa kebijakan tarif impor AS telah menciptakan gejolak signifikan bagi perekonomian kawasan, baik secara kolektif maupun individual.

Dalam merespons tantangan ini, para pemimpin ASEAN secara tegas mendukung rekomendasi yang dikeluarkan oleh Menteri Ekonomi dan Menteri Keuangan ASEAN untuk tidak membalas dendam kepada AS, melainkan memperkuat kerja sama.

"Keputusan tersebut sangat lugas, para pemimpin mendukung apa yang telah dikeluarkan kedua menteri. Dan itu bukan untuk membalas dendam kepada AS, tetapi untuk bekerja sama," kata Sekjen ASEAN.

Sebagai respons strategis, ASEAN mempercepat penyelesaian berbagai perjanjian perdagangan internal. Negosiasi perjanjian perdagangan barang ASEAN yang telah lama tertunda akhirnya diselesaikan awal minggu ini, dengan penandatanganan protokol peningkatan penuh dijadwalkan Oktober 2025.

Upaya penurunan tarif dan hambatan non-tarif internal ini bertujuan memperkuat pasar tunggal ASEAN sebagai benteng ekonomi kawasan.

ASEAN juga mempercepat negosiasi Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital dan meningkatkan aktivitas kemitraan bilateral. Kerja sama dengan Cina telah ditingkatkan, sementara kesepakatan dengan Korea Selatan siap ditandatangani.

"Kami terus maju dalam upaya meningkatkan semua kegiatan bilateral yang kami miliki," kata Kao Kim Hourn.

Pendekatan ASEAN dalam menghadapi tekanan tarif impor AS menunjukkan kedewasaan diplomasi ekonomi kawasan. Alih-alih terjebak dalam perang dagang, ASEAN memilih memperkuat fondasi internal sambil tetap membuka ruang dialog dengan semua mitra, termasuk Amerika Serikat.

Strategi ini diharapkan dapat mempertahankan stabilitas ekonomi kawasan di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |