Pertumbuhan Ekonomi Negara Ini Diprediksi Melejit Pada 2025

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa mendapatkan rapor merah dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2025. Ada juga negara yang diproyeksikan perekonomiannya akan tumbuh pesat pada 2025 ini.

Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, perekonomian Indonesia pada kuartal satu 2025 tumbuh di bawah 5 persen. Selama tiga bulan perdana 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,87 persen melambat dibanding kuartal sebelumnya yang masih tumbuh 5,02 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jepang juga mendapat tekanan dari konsumsi masyarakat.  Laporan dari Macenews memperkirakan, ekonomi Jepang mungkin mencatat kontraksi pertama dalam empat kuartal pada kuartal Januari-Maret 2025, dengan penurunan sebesar 0,1% kuartal ke kuartal atau 0,4% secara tahunan. Ini mengikuti pertumbuhan yang solid pada kuartal Oktober-Desember sebesar 0,6% (2,2% tahunan), yang didorong oleh pemulihan teknis dalam ekspor neto akibat penurunan impor yang lebih tajam dari perkiraan. Namun, konsumsi domestik yang lesu dan biaya hidup yang tinggi kini membebani ekonomi.

Hal serupa dialami juga oleh Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal pertama 2025 menurun 0,3 persen bila dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Pada kuartal keempat 2024, perekonomian Amerika Serikat tumbuh 2,4%. Perlambatan ekonomi Amerika Serikat ditenggarai karena kebijakan tarif yang agresif dilakukan Presiden Donald Trump.

Sedangkan beberapa negara justru diprediksi mempunyai perekonomian yang lebih tinggi. Proyeksi pertumbuhan tertinggi dari IMF dipenuhi negara asal benua Afrika dan Asia. Selain itu, perekonomian teratas dalam peringkat tertinggi sangat terkait dengan sektor minyak yang berarti fluktuasi dalam produksi dapat memiliki efek drastis pada PDB negaranya. Sudan Selatan dan Guyana yang diprediksi dua negara teratas dalam pertumbuhan ekonomi tertinggi, memiliki produksi minyak. 

Sudan Selatan telah mencari rute alternatif untuk mengekspor minyaknya, serta dana talangan tunai dari Qatar dan Uni Emirat Arab agar tetap bertahan di tengah perang saudara yang berlangsung beberapa tahun terakhir. Guyana sebagai negara di Amerika Selatan yang tergolong miskin menemukan endapan minyak besar pada Mei 2015 sehingga sejak produksi minyak dimulai Desember 2019 telah memberikan satu miliar dolar bagi Guyana dan diperkirakan akan mencapai 157 miliar dolar pada tahun 2040 sehingga pertumbuhan ekonominya diperkirakan akan semakin tinggi.

Berikut 20 negara dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil seperti dilansir dari laman Visual Capitalist dengan proyeksi IMF: 

  1. Sudan Selatan (27,2 persen)
  2. Guyana (14,4 persen)
  3. Libya (13,7 persen)
  4. Senegal (9,3 persen)
  5. Palau (8,5 persen)
  6. Sudan (8,3 persen)
  7. Uganda (7,5 persen)
  8. Nigeria (7,3 persen)
  9. Makau (7,3 persen)
  10. Bhutan  (7,2 persen)
  11. Mongolia (7 persen)
  12. Zambia (6,6 persen)
  13. Benin (6,5 persen)
  14. Ethiopia (6,5 persen)
  15. Rwanda (6,5 persen)
  16. India (6,5 persen)
  17. Pantai Gading (6,4 persen)
  18. Filipina (6,1 persen)
  19. Vietnam (6,1 persen)
  20. Djibouti (6 persen)
Anastasya Lavenia Y dan Ilona Estherina berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan Editor: AI Mengancam Integritas Informasi

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |