Perundingan Nuklir Putaran ke-3 Iran-AS Berakhir

11 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Putaran ketiga perundingan nuklir tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat di Muscat, yang dimediasi oleh pemerintah Oman, berakhir pada Sabtu.

Ketika berbicara kepada wartawan setelah perundingan, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan putaran ketiga ini "lebih serius dari sebelumnya," dan kedua pihak telah "secara bertahap memasukkan lebih banyak rincian teknis" yang berkaitan dengan isu nuklir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sekarang secara bertahap beralih dari topik umum ke isu yang lebih khusus. Hari ini, kami menghadirkan pakar ekonomi, dan saya berharap bahwa dari sesi berikutnya, seorang pakar dari Organisasi Energi Atom (IAEA) juga akan bergabung," kata dia seperti dilansir Anadolu.

Araghchi mengatakan kedua pihak bertukar pendapat secara tertulis beberapa kali selama putaran ketiga itu, termasuk mengajukan pertanyaan tertulis dan menerima jawaban, yang difasilitasi oleh mediator Oman.

Telah diputuskan bahwa tinjauan lebih lanjut akan dilakukan di ibu kota sebelum putaran perundingan berikutnya, kata Araghchi yang merupakan Menlu Iran sekaligus negosiator utama itu.

Negosiasi yang sedang berlangsung dengan Washington, kata dia, telah memberi mereka harapan bahwa kemajuan dapat dicapai. Kendati demikian, ia menambahkan bahwa pihak Iran "berharap, tetapi sangat berhati-hati."

Mengenai apakah cakupan negosiasi telah diperluas, kepala negosiator Iran itu mengatakan bahwa subjek negosiasi tersebut adalah nuklir dan bahwa Teheran "tidak akan menerima negosiasi pada isu lain."

Araghchi mengatakan pihak lain telah "menghormati" hal tersebut selama tiga putaran negosiasi tidak langsung, seraya menambahkan bahwa beberapa perbedaan di antara mereka serius dan beberapa kurang serius.

"Saya pikir kemajuan kami sejauh ini baik. Kami puas dengan jalannya negosiasi. Kedua pihak menunjukkan keseriusan," kata Araghchi.

Delegasi Iran dan AS sekarang akan kembali ke ibu kota mereka untuk berkonsultasi dengan pemerintah masing-masing sebelum mereka berkumpul kembali untuk putaran berikutnya Sabtu depan.

Tempat untuk putaran pembicaraan berikutnya akan diputuskan oleh Oman.

Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi, dalam sebuah posting di X, mengatakan pembicaraan pada Sabtu "mengidentifikasi aspirasi bersama untuk mencapai kesepakatan berdasarkan rasa saling menghormati dan komitmen yang langgeng."

"Prinsip-prinsip inti, tujuan dan masalah teknis semuanya telah dibahas. Pembicaraan akan dilanjutkan pekan depan dengan pertemuan tingkat tinggi lebih lanjut yang dijadwalkan sementara pada 3 Mei," katanya.

Pembicaraan tersebut dilakukan seminggu setelah putaran sebelumnya diadakan di Roma dan mencakup perundingan diplomatik dan diskusi teknis tingkat ahli antara kedua pihak.

Araqchi memimpin delegasi Iran, sedangkan Utusan Khusus AS untuk Urusan Timur Tengah Steve Witkoff memimpin delegasi AS, seperti pada dua putaran sebelumnya. Putaran pertama diadakan di Muscat pada 12 April.

Presiden AS Donald Trump telah mengancam tindakan militer terhadap Iran jika kesepakatan baru tidak tercapai. Kesepakatan ini akan menggantikan kesepakatan pada 2015 yang ditengahi di bawah pemerintahan Obama. Dia telah berulang kali mengatakan bahwa Iran "tidak dapat memiliki senjata nuklir."

Sebelumnya pada hari itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan putaran ketiga diadakan dalam suasana serius, dengan para pihak saling bertukar posisi dan pandangan mereka mengenai kedua area.

Kedua area yang dibahas itu adalah keringanan sanksi yang efektif dan pembangunan kepercayaan mengenai sifat damai program nuklir Iran/melindungi hak Iran untuk menggunakan energi nuklir secara damai melalui pihak Oman.

Dia menolak laporan media bahwa program rudal balistik negara itu termasuk dalam negosiasi tersebut.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |