Polisi Sebut Butuh Ketelitian Untuk Mengungkap Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa penyelidikan terkait tuduhan ijazah palsu terhadap mantan Presiden Joko Widodo masih dalam tahap pendalaman. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan, dibutuhkan ketelitian dalam mengungkap kasus tersebut.

"Proses pendalaman ini membutuhkan waktu, kecermatan, ketelitian, jadi tim penyelidik masih terus mengumpulkan fakta-fakta guna mendapat cerita yang utuh dan lengkap yang telah mengkonfirmasi dari semua pihak," kata Ade Ary Syam Indradi di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa, 3 Juni 2025, seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah memastikan bahwa ijazah sarjana milik Jokowi dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada adalah asli. Ade Ary pun menyebutkan bahwa temuan tersebut akan memengaruhi arah penyelidikan laporan yang tengah berlangsung di Polda Metro Jaya. “Tentunya hal-hal yang terkait dengan peristiwa ini merupakan bagian yang didalami,” ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ade Ary, objek utama dalam perkara ini adalah pernyataan dari sejumlah pihak di media sosial yang menuduh ijazah dan skripsi Jokowi palsu. Oleh karena itu, penyidik harus mendalami apakah pernyataan dan tuduhan itu sesuai dengan fakta atau tidak. Tujuannya, untuk mengidentifikasi adanya dugaan fitnah dan pencemaran nama dalam pernyataan tersebut.

“Karena peristiwa yang ditangani di Polda Metro adalah dugaan pencemaran nama baik yang diatur di KUHP dan UU ITE,” kata dia.

Polda Metro Jaya sebelumnya juga telah memastikan bahwa proses penyelidikan terhadap laporan fitnah dan pencemaran nama baik tentang kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi masih berjalan. Laporan tersebut ditangani oleh Subdirektorat Keamanan Negara di Direktorat Reserse Kriminal Umum.

 “Proses penyelidikan terhadap laporan polisi yang ditangani oleh Subdit Kamneg itu masih berjalan,” kata Ade Ary pada Jumat, 23 Mei 2025. Setidaknya sudah ada 30 orang saksi yang telah diminta klarifikasi oleh Polda Metro Jaya terkait dengan laporan Jokowi. 

Beberapa waktu lalu, ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus ijazah palsu Joko Widodo. Pemeriksaan berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025, sejak pagi hari sekitar pukul 10.00 hingga 17.00 WIB di gedung Polda Metro Jaya.

Kepada awal media, Rismon mengaku mendapat total 97 pertanyaan dalam pemeriksaan tersebut. Menurut dia, penyelidik menanyakan sejumlah hal berkaitan dengan metode ilmiah yang ia gunakan untuk mengkaji lembar ijazah S1 Jokowi. 

Lembaran itu, katanya, ada yang ia dapatkan langsung dari Universitas Gadjah Mada (UGM) maupun dari unggahan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi. “Tetapi ada sejumlah pertanyaan yang saya tidak berkenan untuk jawab, karena itu berkaitan dengan hal-hal teknis,” kata Rismon Sianipar.

Sementara itu, Bareskrim Polri menyatakan keaslian ijazah Jokowi setelah melakukan uji laboratorium pada dokumen ijazah asli yang diserahkan ayah wakil presiden itu. Pengujian tersebut dilakukan dengan sampel pembanding berupa ijazah dari tiga rekan Jokowi pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM.

Pengujian itu meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan dekan serta rektor pada saat itu. Hasilnya, ijazah Jokowi yang menjadi bukti dengan ijazah yang menjadi pembanding dinyatakan identik. 

"Dari penelitian tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” kata Direktur Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025, seperti dikutip Antara.

Oyuk Ivani Siagian dan Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |