Tips Terhindar Hoaks yang Dikaitkan dengan OJK, Jangan Asal Percaya!

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks yang mengatasnamakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) marak beredar dan berpotensi merugikan masyarakat. Informasi palsu ini seringkali disebarkan melalui media sosial, pesan berantai, atau situs web palsu yang menyerupai OJK. Lalu, bagaimana cara agar kita tidak menjadi korban hoaks yang dikaitkan dengan OJK?

OJK mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan lembaga tersebut.

Penting untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dan tidak mudah percaya pada tawaran atau iming-iming yang tidak masuk akal.

Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, masyarakat dapat terhindar dari kerugian finansial akibat hoaks dan penipuan.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari hoaks yang dikaitkan dengan OJK, sehingga Anda bisa melindungi diri dari potensi kerugian finansial.

Periksa Sumber Informasi dengan Teliti

Pastikan informasi yang Anda terima berasal dari sumber yang terpercaya. Cek situs web resmi OJK di ojk.go.id, akun media sosial resmi OJK yang memiliki tanda centang biru, atau hubungi kontak resmi OJK di nomor 157 atau WhatsApp 081-157-157-157. Waspadai situs web atau akun media sosial yang meniru OJK dengan sedikit perubahan nama atau tampilan.

Jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi. Bandingkan informasi dari beberapa sumber terpercaya untuk memastikan keakuratannya. Jika informasi hanya berasal dari satu sumber yang tidak dikenal, sebaiknya Anda meragukan kebenarannya.

Masyarakat harus selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial. Jangan langsung percaya pada informasi yang Anda temukan di media sosial, terutama jika sumbernya tidak jelas atau tidak terpercaya.

Waspadai Isi Informasi yang Provokatif

Hoaks seringkali menggunakan judul yang sensasional atau isi yang emosional untuk menarik perhatian dan menyebarkan informasi yang tidak benar. Informasi yang kredibel biasanya disampaikan dengan bahasa yang lugas dan faktual.

Berita atau informasi yang terpercaya biasanya ditulis dengan tata bahasa yang baik dan detail yang akurat. Hoaks seringkali mengandung kesalahan tata bahasa, ejaan, atau fakta yang tidak konsisten.

Informasi yang kredibel biasanya didukung oleh bukti dan data yang dapat diverifikasi. Hoaks seringkali tidak memiliki bukti yang kuat atau data yang dapat dipertanggungjawabkan. Perhatikan juga tanggal publikasi informasi tersebut.

Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

Berhati-hatilah terhadap informasi yang tersebar di media sosial. Jangan langsung percaya informasi yang Anda temukan di media sosial, terutama jika sumbernya tidak jelas atau tidak terpercaya.

Jika Anda menemukan informasi hoaks yang dikaitkan dengan OJK, laporkan kepada pihak berwenang atau kepada OJK langsung melalui saluran resmi mereka.

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan teliti sebelum bertindak. Untuk menghindari menjadi korban hoaks dan penipuan, selalu cek informasi dari sumber resmi OJK.

Waspadai Modus Penipuan yang Mengatasnamakan OJK

OJK seringkali menjadi sasaran penipuan lowongan kerja. Selalu periksa informasi lowongan kerja melalui situs resmi OJK atau kontak resmi mereka. Waspadai juga informasi yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas.

Jangan mudah percaya pada pesan teks atau WhatsApp yang mengaku dari OJK atau bank dan meminta informasi pribadi seperti nomor rekening, PIN, kode OTP, atau kata sandi. Waspadai modus penipuan yang menggunakan bukti transfer palsu yang dibuat menggunakan AI.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |