Titik Aries Paling Banyak Dicari di Kamus Astronomi Ini, Apa Artinya?

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kamus astronomi berbasis website garapan Komunitas Langit Selatan di Bandung sejauh ini telah memuat 525 istilah antariksa berbahasa Indonesia. Dengan pengunjung sebanyak 55 ribuan, pencarian terbanyak pada istilah Titik Aries yang berkisar 4.000-4.500 kali pengakses.

“Titik Aries itu merupakan perpotongan garis ekliptika dan ekuator yang kita kenal sebagai titik musim semi,” kata Avivah Yamani, penggiat Komunitas Langit Selatan kepada Tempo, Selasa 29 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, istilah yang juga banyak dicari tahu artinya adalah spektrum dan asensiorekta. Spektrum pada laman kamusastro.com, antara lain diartikan sebagai cahaya putih yang terdispersi (terurai) dalam rentang warna pelangi ketika cahaya dilewatkan pada sebuah prisma. Spektrum juga bisa dimaknai sebagai warna berbeda-beda yang dihasilkan cahaya dari bintang.

Cahaya yang dipancarkan itu memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dan diterima manusia dalam warna yang beragam. Setiap warna yang terlihat merupakan respons dari cahaya yang diterima pada panjang gelombang tertentu. Sementara asensiorekta adalah suatu skala koordinat benda langit dalam satuan busur derajat atau dalam satuan jam dengan titik γ (gamma) atau Titik Musim Semi sebagai titik acuan.

Rencananya dalam waktu dekat Avivah akan menambah istilah atronomi baru dalam kamus itu. Menurutnya, isi kamus masih akan terus berkembang seiring perkembangan sains. “Berbagai penemuan baru juga memberi tambahan kata-kata baru, dan kita perlu padanannya dalam bahasa Indonesia,” ujarnya. Sumber terminologi atau istilahnya berasal dari berita tentang astronomi, makalah, buku teks astronomi, dan saran publik. 

Komunitas Langit Selatan ikut mengajak astronom profesional, amatir, serta penggemar astronomi untuk mengisi situs kamus dengan menyarankan istilah terkait antariksa. Pembuatan kamus yang dirintis sejak 2010 itu bertujuan untuk mengenalkan astronomi kepada masyarakat. Masalahnya, selama ini banyak istilah astronomi yang menggunakan bahasa Inggris dan belum memiliki padanan katanya dalam bahasa Indonesia.

Situs glosarium khusus itu berfungsi agar publik lebih mudah memahami aneka istilah astronomi sekaligus sebagai acuan atau rujukan penggunaan istilah antariksa. Pengguna bisa mengakses situs kamus itu secara gratis dan tanpa syarat keanggotaan. “Seiring waktu targetnya juga menjangkau siswa, guru, dan publik secara umum yang sedang mencari istilah astronomi dalam bahasa Indonesia,” kata Avivah. 

Pembuatan kamus istilah itu awalnya menempel pada laman komunitas agar memudahkan pembaca artikel astronomi. Sejak 2017 kamus dibuat terpisah, namun masih terkait dengan laman utama komunitas. Tantangan penyusunannya adalah membuat konten dan artikel dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua khalayak, khususnya ketika padanan bahasa Indonesia untuk istilah astronomi masih sangat minim.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |