Tokoh Sunda Wiwitan Pangeran Djatikusumah Meninggal

9 hours ago 4

TEMPO.CO, Kuningan -- Pangeran Djatikusumah, pini sepuh Masyarakat Adat Sunda Karuhun Urang (AKUR) atau Sunda Wiwitan meninggal dunia. Pangeran Djatikusumah wafat di usia 93 tahun pada Jumat, 16 Mei 2025 pukul 10.10 WIB. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah Pangeran Djatikusumah saat ini masih disemayamkan di Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. “Beliau delapan tahun berjuang melawan infeksi saluran pernafasan yang kemudian berkembang menjadi pembengkakan jantung,” ujar putra keempat almarhum, Pangeran Gumirat Barna Alam atau Rama Anom.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan sebenarnya sang ayah sempat dirawat intensif semalam di RS Sekar Kamulyan, Kabupaten Kuningan. Tapi ayahnya ingin pulang dan dirawat di kamar pribadi di Paseban. “Didampingi perawat yang siaga 24 jam selama lima hari terakhir,” tutur Rama Anom. 

Tim medis, Rama Anom melanjutkan, telah memberikan perhatian penuh selama merawat ayahnya. "Setiap jam kondisi beliau diperiksa, dari tensi, saturasi, hingga detak jantung terus dimonitor. Kami, keluarga, sangat berterima kasih atas pelayanan dari tenaga medis, terutama Direktur Rumah Sakit Sekar Kamulyan," ujar Rama Anom. 

Jenazah Pangeran Djatikusumah disemayamkan di Paseban. Para tamu datang silih berganti untuk mengungkapkan rasa duka cita kepada keluarga. Rama Anom menyebutkan, ayahnya meninggal dikelilingi oleh istrinya, Ratu Emalia Wigarningsih, beserta kedelapan anaknya. 

Kakek dari 21 cucu dan 9 buyut ini rencananya akan dimakamkan pada Ahad, 18 Mei 2025 di di Batu Satangtung, Blok Curug Go’ong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur. Lokasi ini merupakan makam pribadi yang telah beliau siapkan sebagai bagian dari simbol pengabdian terhadap tanah leluhur.

Pangeran Djatikusumah merupakan generasi ketiga dari Pangeran Sadewa Madrais Alibassa Kusuma Wijaya Ningrat atau dikenal dengan nama Pangeran Madrais. Pangeran Madrais merupakan pejuang gerakan kebudayaan Agama Djawa Sunda (ADS) yang menjadi cikal bakal eksistensi Masyarakat Adat Sunda Karuhun Urang. Pangeran Djatikusumah merupakan anak dari Pangeran Tedjabuana Alibassa. Kerabat dan tokoh lintas agama dijadwalkan akan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |