TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi nyorog yang dihadirkan bersama pawai menjadi penutup Lebaran Depok yang digelar Sabtu 17 Mei, 2025. Tradisi ini biasanya dijalankan masyarakat Betawi menjelang Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri untuk menjaga silaturahmi dengan orang yang lebih tua atau para pemimpin.
Adin HD, penanggung jawab acara Nyorog di Lebaran Depok 2025 dari Kumpulan Orang-orang Depok, mengatakan bahwa pada zaman dahulu, tradisi ini dilakukan warga dengan memberikan bingkisan kepada pemimpin. Tapi kini, nyorog ini dilakukan antara keluarga. Biasanya, orang yang lebih muda mengantarkan rantangan untuk keluarga atau kerabat yang lebih tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara prinsip, ini merupakan bentuk penghormatan, kita membawa bawaan kepada yang lebih tua atau warga kepada pemimpin," kata Adin yang ditemui di sela-sela Lebaran Depok, di Alun-alun Depok, Kamis, 15 Mei 2025.
Potong Kebo Andil dan Ngubek Empang
Tradisi nyorog biasanya dilakukan sehari atau dua hari menjelang Lebaran. Tapi sebelum itu, ada tradisi lain yang dilakukan untuk mempersiapkan makanan untuk diantarkan, di antaranya potong kebo andil dan bedah atau ngubek empang.
Kebo andilan merupakan tradisi memotong kerbau yang dibeli secara patungan dari uang yang ditabung selama hampir setahun. Daging kerbau ini dimasak untuk disajikan saat Hari Raya Idul Fitri. Jadi, meskipun hidup sederhana, warga masih bisa makan daging setahun sekali.
Adapun ngubek empang merupakan kegiatan memanen ikan di empang untuk keperluan Lebaran. "Orang dulu melihara ikan setahun sebelum Lebaran. Semingu sebelumn Lebaran dipanen lalu diolah," kata dia. Olahan ikan ini menjadi salah satu makanan yang diantarkan saat nyorog.
Tradisi ngubek empang ini juga dihadirkan dalam Lebaran Depok pada Ahad, 11 Mei 2025 di Sawangan. Total ada 1,3 ton ikan yang disiapkan di kolam untuk diambil ratusan warga yang turun bersama-sama ke kolam.
Selain ikan, ada juga makanan lain yang sering diantarkan dalam tradisi nyorog, seperti semur dan kue khas Betawi yang antara lain dodol, wajik, uli, geplak, dan lainnya.
"Di Lebaran Depok, semua tradisi terdahulu diingatkan lagi, tujuannya untuk melestarikan budaya," kata Adin.