Anda Suka Menunda Bayar Utang? Akibatnya Ngeri Kata Buya Yahya

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Utang adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan dengan segera. Menunda pembayaran utang tanpa alasan yang jelas bukan hanya merugikan pihak pemberi pinjaman, tetapi juga berdampak buruk pada kehidupan orang yang berhutang itu sendiri.

Pendakwah asal Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya, menegaskan bahwa kebiasaan menunda pembayaran utang tanpa alasan yang sah merupakan bentuk kezaliman. Orang yang berhutang memiliki kewajiban untuk segera melunasi utangnya jika memang memiliki kemampuan.

"Siapapun yang punya gaya hidup suka menunda bayar utang akan sempit hidupnya, karena dia zalim kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya," ujar Buya Yahya dalam ceramahnya, dilansir dari tayangan video di kanal YouTube @suasvideos

Dalam Islam, utang bukan sekadar urusan duniawi, tetapi juga bisa berdampak pada kehidupan akhirat. Orang yang sengaja menunda pembayaran utang padahal mampu, akan menghadapi konsekuensi berat di dunia maupun di hadapan Allah.

Menurut Buya Yahya, menzalimi orang lain saja sudah merupakan perbuatan yang tercela, apalagi menzalimi orang yang telah menolong dengan memberi pinjaman.

Buya Yahya mengingatkan bahwa tidak ada keberkahan dalam hidup seseorang yang gemar menunda-nunda kewajibannya.

"Kalau punya uang, segera bayar. Kalau tidak bayar, itu dosa besar. Apalagi kalau sampai ingin lari dari tanggung jawab membayar hutang," tegasnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Gadis Lugu Dicabuli Penjual Ayam Geprek Berkali-Kali di Kebumen

Promosi 1

Hidup Susah, Bisa jadi Suka Tunda Bayar Utang

Buya Yahya menambahkan bahwa banyak orang yang mengalami kesulitan hidup bukan karena kurang rezeki, tetapi karena hatinya yang rusak akibat kebiasaan berhutang tanpa niat membayar.

Menurutnya, siapa pun yang meremehkan kewajiban membayar utang akan merasakan hidup yang penuh dengan kesempitan.

"Perhatikan orang yang suka menunda bayar utang sementara dia punya uang, hidupnya akan sempit terus. Tidak ada yang bisa menolongnya karena hatinya sudah rusak," ujar Buya Yahya.

Dalam Islam, utang adalah amanah yang harus ditunaikan. Bahkan, dalam hadis disebutkan bahwa ruh seseorang bisa tertahan di alam barzakh hingga utangnya dilunasi.

Buya Yahya mengingatkan bahwa meskipun seseorang rajin beribadah, tetapi masih menunda pembayaran utang tanpa alasan yang benar, maka amal ibadahnya bisa terhalang.

Banyak orang yang menganggap remeh masalah utang, padahal akibatnya bisa sangat berat. Bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa utang yang tidak dibayar bisa menjadi penghalang masuk surga.

Tunda Bayar Utang Merusak Hubungan Sosial

Menurut Buya Yahya, seseorang yang benar-benar tidak mampu membayar utang masih bisa mendapatkan keringanan, tetapi dengan syarat memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk melunasinya.

Sebaliknya, orang yang sengaja berhutang tanpa ada niat membayar akan menghadapi kesulitan hidup yang semakin besar.

"Sebaik-baik manusia adalah yang segera menunaikan kewajiban, termasuk membayar utang. Jangan menganggap remeh, karena utang bisa menghalangi keberkahan hidup," tambahnya.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa menunda pembayaran utang bisa merusak hubungan sosial. Banyak kasus perpecahan terjadi karena seseorang tidak menepati janji untuk melunasi utang.

Jika seseorang benar-benar tidak mampu membayar, maka dianjurkan untuk berbicara baik-baik dengan pemberi utang dan mencari solusi terbaik.

Namun, jika seseorang justru menghindar atau bahkan berniat untuk tidak membayar, maka hal itu termasuk ke dalam dosa besar.

Buya Yahya mengingatkan bahwa siapa pun yang ingin hidupnya penuh keberkahan harus menjauhi kebiasaan menunda kewajiban, terutama dalam urusan utang.

"Kalau ingin hidup berkah, jangan suka menunda kewajiban. Allah tidak akan memberkahi rezeki yang diperoleh dengan cara menzalimi orang lain," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |