Antisipasi Calon Jemaah Haji Saat Suhu Mekah Diprediksi Lebih 40 Derajat Celcius

4 hours ago 2

Suhu Mekah bisa mencapai 40-45 derajat celcius. Cuaca ekstrem tersebut sangat berbahaya bagi calon jemaah haji. Bagaimana mengatasinya?

19 Mei 2025 | 19.47 WIB

Jemaah calon haji dari berbagai negara bersiap menunaikan Shalat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, 16 Mei 2025. Antara/Andika Wahyu

Jemaah calon haji dari berbagai negara bersiap menunaikan Shalat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, 16 Mei 2025. Antara/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu Mekah, Arab Saudi beberapa hari ke depan diprediksi akan sangat panas. Dikutip dari The Weather Channel Weather2travel, suhu Mekah bisa mencapai 40-45 derajat celcius. Cuaca ekstrem tersebut bisa berbahaya bagi calon jemaah haji. Lalu bagaimana harus mengantisipasinya?

Membawa Pelindung Kulit

Dalam kondisi cuaca panas, penting untuk memberikan perlindungan pada kulit. Paparan sinar matahari yang terik tanpa perlindungan bisa menyebabkan kulit berubah warna, menjadi kering, dan bahkan memicu timbulnya eksim.

Oleh karena itu, kulit membutuhkan perlindungan berupa tabir surya agar terhindar dari dampak buruk sinar matahari. Tabir surya berfungsi sebagai penghalang terhadap sinar UVA dan UVB yang dapat membahayakan kesehatan kulit.

Membawa Pelindung Kepala

Selama melaksanakan ibadah haji, jemaah diperkenankan membawa perlengkapan pelindung kepala untuk menghindari paparan langsung sinar matahari yang menyengat. Beberapa perlengkapan yang bisa dipersiapkan antara lain payung atau topi berwarna terang dengan daun lebar yang mampu memantulkan sinar matahari.

Membawa Air Mineral

Ketika melaksanakan ibadah haji, jemaah dianjurkan untuk membawa air mineral dalam botol agar dapat dikonsumsi selama rangkaian ibadah berlangsung. Air mineral berperan penting dalam mencegah dehidrasi saat suhu Mekah begitu terik, yang bisa mengganggu konsentrasi saat beribadah. Selain itu, membawa air minum sendiri juga membantu menjaga stamina agar tetap bertenaga dalam menjalankan seluruh tahapan ibadah haji.

Menyiapkan Masker

Ketika cuaca sangat panas dan terik, saluran pernapasan dan mulut bisa menjadi kering dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk itu, penggunaan masker sangat dianjurkan guna mencegah masuknya debu yang lebih banyak bertebaran saat cuaca panas. Masker medis juga membantu menjaga kelembapan pada saluran pernapasan dan mulut selama pelaksanaan ibadah Haji 2025.

Menghindari Aktivitas Berat Saat Siang Hari

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah Ali Machzumi, mengimbau para jemaah agar tidak memaksakan diri untuk melaksanakan salat di Masjidil Haram pada siang hari. Ia menjelaskan bahwa suhu tertinggi biasanya terjadi menjelang waktu Ashar, sehingga lebih baik jika jemaah menunaikan salat Dzuhur dan Ashar di musala hotel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Melihat kondisi cuaca yang sangat panas, sebaiknya jemaah beribadah di hotel pada siang hari. Di hotel sudah disediakan musala. Walau salat siang dilakukan di hotel, insya Allah pahalanya tetap setara dengan salat di Masjidil Haram. Jemaah bisa melaksanakan salat di Masjidil Haram pada waktu petang, seperti Magrib, Isya, dan Subuh,” ujarnya.

Mengonsumsi Vitamin

Selain memastikan tubuh tetap terhidrasi, jemaah juga dianjurkan untuk rutin mengonsumsi vitamin guna mempertahankan daya tahan tubuh. Mengingat suhu yang tinggi dapat mempercepat rasa lelah, maka asupan nutrisi dan suplemen sangat membantu agar tubuh tetap kuat dan bugar dalam menjalani seluruh rangkaian ibadah.

Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Penyebab Dehidrasi

Spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi klinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Sukamto Koesnoe, mengimbau agar menghindari konsumsi minuman berkafein karena dapat memicu dehidrasi. Ia menjelaskan bahwa dalam kondisi cuaca ekstrem yang lebih panas, berbagai gangguan kesehatan bisa muncul, seperti heat stroke, dehidrasi, kelelahan akibat panas, kram panas, serta kambuhnya penyakit yang sudah diderita sebelumnya, seperti gangguan jantung, masalah pernapasan, dan penyakit kulit.

Selain minuman berkafein, minuman yang mengandung banyak gula juga dihindari sebab ketika tubuh mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan, kadar gula dalam darah akan meningkat. Peningkatan glukosa darah ini dapat memicu terjadinya dehidrasi. Adapun makanan yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti acar dan makanan tinggi protein.

Salsabilla Azzahra Octavia dan Rizki Dewi Ayu ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |