TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin 14 April 2025 mengatakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra dan pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Bangkok.
Seperti dilansir Channel NewsAsia, Anwar mengatakan pertemuan dengan pemimpin junta Myanmar untuk mendorong perpanjangan gencatan senjata antara pemerintah militer dan kelompok pemberontak guna membantu pemulihan pascagempa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya berterima kasih kepada Jenderal Min Aung Hlaing karena menanggapi seruan kami secara positif. Selama pertemuan saya dengannya pada 17 April, saya akan mendorong agar gencatan senjata diperpanjang," kata Anwar.
Sebagai ketua blok ASEAN regional tahun ini, Anwar mengatakan pertemuan dengan Min Aung Hlaing pada Kamis 17 April 2025 diadakan atas dasar kemanusiaan, karena belum ada keterlibatan formal antara Myanmar dan ASEAN.
Anwar mengatakan akan ke Bangkok usai menerima kunjungan Presiden Cina Xi Jinping, yang dijadwalkan melakukan kunjungan ke Kuala Lumpur pada 15-17 Apri 2025.
Ia mengatakan itu pertama kali seorang Kepala negara ASEAN akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin junta Myanmar.
Meski ASEAN masih berpegang pada Konsensus 5 Poin yang menjadi prasyarat kerja sama ASEAN-Myanmar, Anwar menyebut pertemuan ini untuk membantu penyaluran bantuan kemanusiaan usai gempa bumi dahsyat.
Malaysia akan membangun rumah sakit sementara yang dioperasikan oleh Angkatan Bersenjata Malaysia.
Namun, Anwar mengatakan syarat yang diajukan jelas, bahwa bantuan hanya akan disalurkan jika rezim militer Myanmar setuju untuk memperpanjang gencatan senjata.
“Di saat dunia sedang bergejolak, marilah ASEAN menjadi mercusuar harapan, kuat dari dalam, dihormati dari luar, niscaya ini akan membentuk ASEAN yang tidak hanya sejahtera, tetapi juga bermartabat dan berperikemanusiaan,” ujar Anwar.
Myanmar dilanda gempa bumi dahsyat bulan lalu yang menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Myanmar telah dilanda kekacauan sejak awal 2021, ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil terpilih yang memicu perang saudara.
Junta militer dan kelompok pemberontak telah mengumumkan gencatan senjata sepihak untuk mendukung bantuan gempa, tetapi saling menuduh telah melanggar perjanjian tersebut.
ASEAN ingin Myanmar melaksanakan rencana perdamaian lima poin blok tersebut untuk menghentikan pertempuran, dan telah melarang para jenderal yang berkuasa menghadiri pertemuannya karena mereka gagal mematuhinya.
Sementara itu seperti dilansir Antara, Anwar mengatakan juga akan menemui Shinawatra untuk membahas isu banjir di perbatasan dua negara, di wilayah Sungai Golok dan Rantau Panjang, Kelantan dengan bagian selatan Thailand.
Upaya memperbaiki jembatan dan pengerukan Sungai Golok yang menyebabkan banjir di kawasan selatan Thailand dan Kelantan. Sungai Golok merupakan batas alam antara Kelantan di Semenanjung Malaysia dan selatan Thailand.