Bahlil Tanggapi Keluhan Minimnya Lapangan Kerja: Jangan Kufur Nikmat

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi keluhan sebagian masyarakat yang merasa kesulitan mencari pekerjaan di Indonesia. DIa mengingatkan agar masyarakat tidak hanya mengeluh, tetapi juga mau berbenah dan bersyukur atas peluang yang sedang dibuka pemerintah.

Bahlil mengatakan bahwa pemerintah sedang fokus pada dua sektor strategis yaitu peningkatan produksi minyak (lifting) dan hilirisasi industri. Ia menyebut dua sektor itu berpotensi menyerap hingga 6,2 juta tenaga kerja sampai tahun 2030.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau masih ada yang bilang lapangan kerja tidak tersedia, saya rasa kita perlu introspeksi bersama. Jangan sampai kita jadi orang-orang yang kufur nikmat,” ujar Bahlil dalam acara Human Capital Summit 2025 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Juni 2025.

Bahlil juga mendorong masyarakat untuk aktif meningkatkan kualitas diri agar bisa bersaing di pasar kerja yang terus berkembang. Ia menyarankan agar pencari kerja mulai membekali diri dengan keahlian yang sesuai kebutuhan industri saat ini.

Tak hanya menyoroti masyarakat yang mengeluh, Bahlil juga menyinggung peran pendidikan tinggi. Menurut dia, banyak kampus belum mampu menyesuaikan diri dengan dinamika kebutuhan dunia kerja.

Dia mengatakan universitas perlu melakukan reformasi agar bisa mencetak lulusan yang siap masuk ke industri, bukan sekadar memiliki gelar. “Perguruan tinggi harus segera beradaptasi. Jangan sampai terus mencetak lulusan yang tidak relevan dengan kebutuhan pasar. Jangan sampai, seperti kata orang Papua, 'tulis lain, baca lain, bikin lain',” kata Bahlil.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan pengangguran terbanyak di Asia setelah Pakistan dan Cina. IMF memproyeksikan tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5 persen tahun ini. Selama tiga tahun setelahnya, jumlah pengangguran diprediksi naik 0,1 persen.

Berdasarkan data BPS, total angkatan kerja Indonesia pada tahun ini bertambah 3,67 juta menjadi 153,05 juta. Namun, tidak semua angkatan kerja tersebut terserap pasar kerja. Saat ini jumlah pengangguran naik 0,08 persen atau 83 ribu secara tahunan menjadi 7,28 juta orang.

Ekonom senior Bright Institute Awalil Rizky sebelumnya menyoroti angka Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang naik tipis menjadi 101,6 pada April 2025 dari 100,3 pada Maret 2025. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja merupakan salah satu komponen dalam Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang mencerminkan penilaian konsumen atas kondisi saat ini dibanding enam bulan lalu.

Awalil berpendapat, kendati Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja meningkat, tapi posisinya tetap rendah. Adapun posisi indeks di angka 100,3 pada Maret 2025 merupakan yang terendah selama periode Januari 2023 sampai April 2025. “Dengan demikian, masyarakat tampak makin merasa kesulitan mencari kerja,” ucap Awalil dalam keterangan tertulis, dikutip Ahad, 11 Mei 2025.

Kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang juga tercermin melalui Indeks Ekpektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang menurun dari 125,9 pada Maret 2025 menjadi 123,5 pada April 2025. “Indeksnya memang masih tampak sangat optimistis, tapi nilai itu yang terendah sejak Oktober 2021,” kata Awalil.

Riani Sanusi Putri dan Anastasya Lavenia berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |