BGN Masih Menunggu Hasil Lab, Usai Puluhan Siswa di Cianjur Diduga Keracunan Makanan MBG

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) merespons ihwal puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BGN Dadan Hindayana belum bisa memastikan apakah keracunan itu terjadi akibat menu makanan yang dibagikan dari program pemerintah tersebut atau bukan.

Dia masih menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan timnya untuk mengetahui penyebab keracunan. “Kami sedang menunggu hasil Lab Kesda Provinsi dari sampel yang sudah dikirimkan. Kami akan update infonya pada kesempatan pertama setelah hasil lab keluar,” ujar Dadan dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan, sampel MBG yang dimasak pada Senin, 21 April 2025 telah dikirimkan ke Lab Kesda Provinsi setempat. Untuk hasilnya, kata dia, akan keluar dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan.

"Menurut keterangan dari perwakilan SPPG, makanan yang diolah juga telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya," kata Dadan.

Dia juga menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Dia berharap agar seluruh siswa segera pulih. 

“Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami," kata dia.

Dadan menjelaskan, ada empat langkah preventif yang telah dan akan dilakukan BGN. Mulai dari meningkatkan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG, melakukan proses penyempurnaan sistem berskala nasional, mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital, hingga meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.

Sebelumnya, belasan siswa SMP PGRI Cianjur dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur karena menderita keracunan yang diduga berasal dari makanan program Makan Bergizi Gratis atau MBG, Selasa, 22 April 2025. Sebelum itu, sebanyak 52 siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Cianjur juga menderita keracunan usai menyantap makanan MBG.

Berdasarkan informasi, makanan MBG yang dipasok ke SMP PGRI Cianjur berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangansari, sama dengan yang memasok ke MAN 1 Cianjur. 

Pengurus Yayasan Khasanah Ibu Bahagia yang menaungi SPPG Limbangansari, Ridwan Abdullah, membenarkan bahwa MBG untuk SMP PGRI Cianjur dan MAN 1 Cianjur dipasok dari dapur umum yang sama. Menurut Ridwan, saat ini produksi disetop sementara untuk seluruh pasokan ke sekolah-sekolah. 

"Ya, disetop sementara produksi makanan untuk semua sekolah yang dipasok dari SPPG Limbangansari. Kami masih menunggu hasil uji dari Laboratorium Keaehatan Daerah Kabupaten Cianjur," ujar Ridwan saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 April 2025. 

Berdasarkan pantauan di lokasi SPPG Limbangansari di Jalan Limbangansari RT 03 RW O4 Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dapur umum itu tampak sepi. Tak ada aktivitas masak-memasak atau hilir-mudik kesibukan petugas dapur umum. 

Dari keterangan Ridwan, aktivitas dihentikan karena sedang ada pemeriksaan dari beberapa pihak untuk menyelidiki penyebab terjadinya keracunan tersebut. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya mengaku belum bisa memberikan keterangan soal tambahan pasien diduga keracunan dari siswa SMP PGRI Cianjur. "Laporannya belum masuk, baru yang MAN yang sudah lengkap datanya," kata Frida. 

Berdasarkan data yang disampaikan Frida, update situasi per tanggal 22 April 2025, di RSUD Sayang jumlah terdampak 35 orang, observasi 0 orang, dirawat 0 orang, dan dipulangkan 35 orang. Sementara di RS Bhayangkara jumlah terdampak 16 orang, observasi 1 orang, dirawat 6 orang, dan dipulangkan 9 orang. "Semuanya siswa MAN 1 Cianjur yang kemarin diduga menderita keracunan," kata Frida.

Deden Abdul Aziz berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |