Cerita Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati: Saya Dikepung 50 Preman

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menangkap Pendi, 44 tahun, yang diduga mengintimidasi Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur Teguh. Penangkapan Pendi bermula dari laporan Teguh yang mengaku mendapat pemukulan pada Sabtu malam, 10 Mei 2025.

Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB, di tengah long weekend, Teguh bersama dua sekuriti Pasar Induk Kramat Jati sedang duduk di pos pantau. “Saat malam saya memang biasa keliling untuk dokumentasi lalu duduk di pos pantau,” kata Teguh saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 16 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria yang kerap menggunakan topi saat bertugas ini sedang mengetik laporan kepada atasannya di saat gerombolan yang diduga preman berkedok organisasi massa (ormas) mendekat dari arah belakang. Pendi, kata Teguh, berada paling depan di antara beberapa orang tersebut.

“Tiba-tiba saya ditonjok dari belakang,” kata Pendi sambil memegang bahu yang menurut dia jadi sasaran jotos.

Pensiunan polisi berpangkat inspektur satu ini lantas beranjak dari duduknya. Menurut dia, Pendi mempertanyakan mengapa para pedagang kaki lima di kawasan tersebut dipindahkan dari tempat berdagang mereka. Teguh menyatakan, beberapa waktu terakhir Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Induk Kramat Jati memang sedang gencar menata PKL melalui tim sekuriti.

Lo ngajak ribut ya?” kata Teguh menirukan Pendi.

Menurut Teguh, Pendi dan beberapa orang lain lantas berjalan ke arah lobi cabai. Ketika Teguh dan dua sekuriti lain mengejar mereka, ternyata di sana massa telah berkumpul. “Di sana ada 50-an orang lebih,” ujar Teguh.

Pria kelahiran Madiun ini hendak memberikan penjelasan kepada Pendi tentang alasan memindah para PKL. Akan tetapi, kata dia, Pendi memancing untuk berkelahi dan mendorong badannya.

Melihat massa yang terlalu banyak, Teguh mengaku tak mau ambil risiko. Dia kemudian berjalan mundur ke arah kantornya. Menurut Fendi, karena libur panjang, maka sekuriti yang berjaga cukup terbatas. Dia mengatakan Pendi dan gerombolannya masih mencarinya hingga ke area kantor pengelola Pasar Induk Pasar Kramat Jati. Namun Teguh berhasil menyelinap keluar sambil berkoordinasi dengan sejumlah sekuriti yang masih ada di dalam pasar.

“Malam itu juga saya buat laporan ke Polsek Kramat Jati,” ujarnya.

Teguh mengaku masih menunggu hingga Selasa, namun Polsek belum kunjung melakukan pemeriksaan terhadap Pendi. Sehingga, Teguh mengaku menghubungi rekannya di Polda Metro Jaya yang kebetulan Selasa malam akan melakukan operasi pemberantasan preman di sejumlah titik di Jakarta. Hingga akhirnya, Rabu dinihari Pendi ditangkap oleh Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Kepala Sub Direktorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ressa Fiaedi Marabessy mengatakan penangkapan itu dilakukan di rumah kontrakan pelaku di Jalan Kramat Barat 21, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Tim berhasil mengamankan 1 orang pelaku atas nama PP alias Pendi," ujar Ressa melalui keterangan resmi pada Kamis, 15 Mei 2025.

Ressa menyebut pelaku melarikan diri setelah melakukan tindak pengancaman itu. Korban pun sempat mencoba mengejar pelaku, tatapi tidak berhasil. Oleh karena itu, korban yakni Teguh pun melapor ke Polsek Kramatjati.

Oyuk Ivani Siagian berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |