TEMPO.CO, Jakarta - Apple berencana mengurangi ketergantungannya pada Cina dengan memindahkan sebagian besar produksi iPhone ke India. Namun, sejumlah laporan menyebut negara tirai bambu itu menghadirkan tantangan besar alias mencegah proses tersebut.
Menurut laporan The Information, pihak berwenang Cina baru-baru ini menangguhkan atau bahkan memblokir pengiriman peralatan produksi iPhone ke India. “Pihak berwenang Cina menunda atau memblokir pengiriman peralatan iPhone ke India tanpa penjelasan,” kata beberapa sumber yang terlibat dalam produksi iPhone, seperti dikutip 9to5Mac, Senin, 28 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu contoh hambatan terjadi awal tahun ini ketika pihak berwenang Cina menolak untuk mengizinkan salah satu pemasok peralatan Apple di Cina untuk mengekspor mesin yang diperlukan untuk produksi percobaan iPhone 17 di India.
“Pihak berwenang Cina menolak untuk mengizinkan salah satu pemasok peralatan Apple di Cina mengekspor mesin ke India yang dibutuhkan Apple untuk produksi percobaan iPhone 17,” ungkap dua sumber yang mengetahui masalah ini.
Sebagai solusi, pemasok tersebut mendirikan sebuah perusahaan sampingan di Asia Tenggara untuk membeli mesin. Setelah peralatan sampai di Asia Tenggara, peralatan tersebut dikirimkan ke pabrik Foxconn di India, yang selama ini merakit sebagian besar iPhone di Cina.
Selain itu, waktu persetujuan dari pihak berwenang Cina untuk mengekspor peralatan pembuatan iPhone dari pabrik-pabriknya di Cina ke India telah meningkat dari dua minggu menjadi empat bulan, dan beberapa aplikasi ekspor bahkan ditolak tanpa penjelasan lebih lanjut.
Saat ini Apple merakit sekitar 20 persen dari total produksi iPhone di India, angka yang telah dibangun selama beberapa tahun. Namun, perusahaan tersebut memiliki tujuan jangka panjang untuk memindahkan sekitar setengah dari produksi iPhone keluar dari Cina.
Adapun langkah pemindahan produksi iPhone ini diambil Apple sebagai respons perang dagang yang dilancarkan Presiden Donald Trump terhadap Cina. Apple berusaha mencari solusi produksi yang lebih ekonomis.