Diet Ini Bisa Meningkatkan Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Otak, Menurut Penelitian

CANTIKA.COM, Jakarta - Glioblastoma multiforme (GBM) adalah salah satu kanker otak yang paling agresif dan mematikan, dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata hanya 12 hingga 18 bulan meskipun telah menjalani operasi, kemoterapi, dan radiasi. Namun, studi klinis terkini dalam "Successful application of dietary ketogenic metabolic therapy in patients with glioblastoma: a clinical study" di jurnal Clinical Nutrition telah mengungkapkan diet ketogenik bisa meningkatkan hidup pasien kanker otak tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa pasien kanker otak yang menjalankan diet ketogenik selama setidaknya enam bulan memiliki tingkat kelangsungan hidup tiga tahun sebesar 66,7 persen, jauh lebih tinggi daripada tingkat kelangsungan hidup 8,3 persen dari mereka yang tidak menjalankan diet tersebut.

Para peneliti melacak 18 pasien dengan GBM antara tahun 2016 dan 2024. Enam pasien menjalankan diet ketogenik selama lebih dari enam bulan, sementara 12 pasien lainnya tidak. Perbedaan tingkat kelangsungan hidup mereka sangat mencolok

Hasil ini menunjukkan bahwa intervensi diet dapat berperan penting dalam memperpanjang kelangsungan hidup pada pasien GBM.

Bagaimana diet ketogenik memengaruhi kanker otak?

Diet ketogenik adalah pendekatan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang mengubah sumber bahan bakar utama tubuh dari glukosa menjadi keton. Sel GBM sangat bergantung pada glukosa untuk energi, tetapi mereka kesulitan memetabolisme keton karena mitokondria yang tidak berfungsi.

Kerentanan metabolik ini menjadikan diet ketogenik sebagai senjata potensial melawan pertumbuhan tumor.

Manfaat diet ketogenik untuk pasien kanker otak

1. Membuat tumor kelaparan. Sel GBM sangat bergantung pada glukosa. Dengan mengurangi karbohidrat, diet ini menghilangkan sumber bahan bakar pilihan mereka.

2. Meningkatkan fungsi sel normal. Sel otak yang sehat dapat menggunakan keton secara efisien untuk energi, yang dapat melindunginya dari kerusakan selama perawatan kanker.

3. Menurunkan peradangan: Diet ketogenik telah terbukti mengurangi peradangan sistemik, yang dapat membantu memperlambat perkembangan kanker.

4. Meningkatkan efektivitas pengobatan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat meningkatkan efek kemoterapi dan radiasi, membuat sel kanker lebih rentan terhadap pengobatan.

Tantangan diet ketogenik

Meskipun hasilnya menjanjikan, kepatuhan terhadap diet ketogenik tetap menjadi rintangan utama. Dalam penelitian ini, hanya satu dari delapan perempuan yang mempertahankan diet, dibandingkan dengan lima dari 10 pria. Alasan ketidakpatuhan meliputi:

- Skeptisisme: Beberapa pasien meragukan efektivitas diet.

- Pengaruh sosial dan keluarga: Kerabat sering kali lebih memilih pengobatan konvensional.

- Pembatasan diet: Menyesuaikan diri dengan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat bisa jadi sulit, terutama bagi pasien yang lebih tua.

- Keterbatasan finansial: Makanan ketogenik yang berkualitas bisa jadi mahal.

Masih Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Penelitian ini menyoroti perlunya uji klinis yang lebih besar untuk mengonfirmasi peran diet ketogenik dalam pengobatan GBM, serta jenis kanker lainnya. Penelitian di masa mendatang juga harus mengeksplorasi perbedaan gender dalam kepatuhan dan hasil diet, menggabungkan diet ketogenik dengan terapi yang ada untuk manfaat maksimal, serta dampak penggunaan diet ketogenik jangka panjang terhadap kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan.

Perlu kita catat bersama, diet ketogenik bukanlah obat untuk GBM, tetapi data menunjukkan bahwa diet ini mungkin salah satu alat yang berharga dalam meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Seiring para peneliti terus mengeksplorasi terapi metabolik untuk kanker, studi ini menambah bukti yang semakin banyak bahwa diet memainkan peran penting dalam pengobatan kanker.

Pillihan Editor: Akankah Diet Mono Seperti yang Dijalani Victoria Beckham Jadi Tren Baru?

MIND BODY GREEN | FRONTIERS | NATURE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika