Dirjen Pajak Diusulkan Sewa Hacker untuk Menangkal Serangan Siber terhadap Coretax

3 days ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Tommy Kurniawan menyoroti keamanan dalam Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Coretax) yang ramai menjadi perbincangan publik. Tommy mengusulkan agar Direktorat Jenderal Pajak merekrut hacker agar bisa menahan serangan siber terhadap sistem ini. 

“Kalau dimungkinkan, Dirjen Pajak meng-hire hacker yang baik supaya bisa menahan serangan siber yang terjadi jutaan kali di sistem keamanan di seluruh Indonesia,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 7 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Tommy, isu keamanan dalam ekosistem digital harus menjadi perhatian serius. Apalagi, pada organisasi atau institusi yang memanfaatkan teknologi seperti Direktorat Jenderal Pajak dengan sistem Coretax ini. “Isu keamanan menjadi barang yang mahal,” kata dia. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengakui bahwa ada celah dalam sistem di institusinya. Suryo mengatakan kondisi itu terlihat dari hasil asesmen Pusat Sistem dan Informasi Kementerian Keuangan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terhadap keamanan di sistem institusi pemungut pajak ini. 

Meski demikian, Suryo mengatakan institusinya telah menindaklanjuti temuan itu. “So far sudah mulai terlihat (celah pada sistem) tertutup semua,” kata Suryo saat rapat dengan Komisi XI DPR.  

Kemudian, Suryo menargetkan perbaikan sistem aplikasi Coretax akan rampung pada 31 Juli 2025. Perbaikan ini meliputi bugs atau error yang meliputi 21 proses bisnis. 

Suryo mengatakan saat ini layanan business intelligence, knowledge management, dan data pihak ketiga sudah selesai. “Ekspektasinya sebelum akhir Juni sudah selesai. Kami usahakan sebelum Juli sudah dapat diselesaikan,” katanya. 

Dari segi infrastruktur, sistem di Coretax juga akan ditingkatkan dengan menambahkan tuning logic aplikasi, tuning konfigurasi infrastruktur, dan kapasitas networking, database, dan storage

Suryo mengatakan institusinya juga telah menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi di Coretax. Beberapa di antaranya ialah login dan akses. Pada 10 Februari 2025, latensi login dan akses Coretax mencapai 4,1 detik atau 4.100 millisecond.

Namun, hingga 6 Mei 2025, proses login hanya membutuhkan waktu sekitar 0,0001 detik. “Latensi login dan akses menjadi sekitar 0,001 detik atau 11 milisecond,” kata Suryo. 

Selain itu, Suryo mengatakan laporan terhadap perubahan data di Coretax pun menurun pada 6 Mei 2025. Pada Februari lalu, ada 397 kasus error terkait perubahan data. “Error terkait perubahan data yang dilaporkan pada mei 2025 sebanyak 18 kasus,” kata Suryo. 

Dalam sebulan pertama operasi Coretax, sistem baru administrasi pajak yang diluncurkan Presiden Prabowo tersebut pada 31 Desember 2025 lalu mengalami galat pada jam kerja sehingga menghambat kinerja para pekerja di sektor pajak.

Galat tersebut menimbulkan banyak keluhan dari para wajib pajak yang kesulitan mengaksesnya. Para wajib pajak juga khawatir lantaran kesulitan mengakses Coretax dapat menyebabkan keterlambatan bayar pajak dan memberi sanksi keterlambatan pembuatan faktur.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |