Ihwal Keracunan Makanan di Program MBG: Langkah Badan Gizi dan Respons Prabowo

19 hours ago 4

Pertemuan ini digunakan untuk menyusun dan mempertajam standar operasional prosedur (SOP) pemilihan, serta supervisi mitra program MBG.

11 Mei 2025 | 22.12 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat ditemui wartawan di kompleks parlemen, Selasa, 6 Mei 2025. Tempo/Alfitria Nefi Pratiwi

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat ditemui wartawan di kompleks parlemen, Selasa, 6 Mei 2025. Tempo/Alfitria Nefi Pratiwi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dipanggil Prabowo usai kasus keracunan makanan setelah mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang di berbagai daerah.

Pertemuan itu digelar di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 3 Mei 2025. Pertemuan ini digunakan untuk menyusun dan mempertajam standar operasional prosedur (SOP) pemilihan, serta supervisi mitra.

“Oleh sebab itu, kami berkumpul sekarang ini untuk mempertajam SOP-SOP terkait dengan penyeleksian-penyeleksian mitra. Dan juga supervisi-supervisi infrastruktur yang harus ada dan akan disiapkan oleh para mitra,” kata Dadan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 3 Mei 2025 dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kesempatan sama, Dadan mengatakan, BGN bekerja sama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) mendidik 30 ribu calon Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ribuan calon Kepala SPPG itu akan selesai mengikuti pendidikan pada akhir Juli 2025.

Kasus keracunan terjadi di SMP Negeri 35 Kota Bandung, Jawa Barat. Dinas kesehatan setempat melaporkan sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap makan gratis pada Selasa, 29 April 2025.

Tak hanya itu, di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, tepatnya di SDN 33 Kasipute pada Rabu, 23 April 2025. Belasan murid muntah setelah mencium aroma amis dari paket MBG yang berisi nasi, chicken karage, tahu goreng, dan sayur sop. Kepolisian mengkonfirmasi ada 53 dari 1.026 paket makanan yang tidak segar.

Pada Senin, 21 April 2025, keracunan massal juga dilaporkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1. Peristiwa itu menjadi bagian dari Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan pemerintah daerah, setelah total 176 warga mengalami gejala serupa akibat konsumsi makanan dari acara hajatan warga.

Di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 29 siswa SD Katolik Andaluri dilarikan ke fasilitas kesehatan usai menyantap makanan MBG pada Selasa, 18 Februari 2025. Para siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual dan muntah. 

Tanggapan Prabowo

Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengklaim angka kasus keracunan program makan bergizi gratis lebih kecil dibandingkan angka penerima manfaat. Angka kasus keracunan makanan bergizi sekitar 200 dari 3 juta penerima manfaat.

"Dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang (yang keracunan)," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Dengan jumlah itu, Prabowo mengatakan, tingkat keberhasilan makan bergizi mencapai 99,99 persen. Sementara, tingkat kasus keracunan sebesar 0,005 persen

"200 dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah adalah 0,005 persen. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen," kata dia.

Ada Target Zero Accident

Prabowo pun menghargai target Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana yang tidak ingin ada lagi penyimpangan dalam pelaksanaan makan bergizi. Prabowo juga meyakini makan bergizi gratis atau MBG bisa berjalan dengan baik.

"Tapi saya hargai karena Kepala BGN dan jajaran mengatakan, 'Pak, sasaran kita adalah zero penyimpangan, zero kesalahan'. Dan kita mengerti tidak gampang di dapur itu yang kerja 50 orang, satu dapur yang kerja 50 orang," ujar dia.

Sapto Yunus dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Kasus Keracunan MBG Terjadi Lagi, MPR: Penyajian Harus Memenuhi Standar Kesehatan

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |