TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penyuka kucing mempercayai kalau hewan ini bisa menangis. Suara dan air matanya memperkuat keyakinan tersebut. Tapi, benarkah begitu?
Dosen IPB University dari Program Studi Paramedik Veteriner Sekolah Vokasi Tetty Barunawati Siagian menegaskan bahwa kucing tidak menangis seperti manusia. Meskipun kucing, kata dia, memiliki saluran air mata dan bisa mengeluarkan air mata secara fisik, mereka tidak menangis akibat emosi seperti yang dilakukan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kucing tidak menangis seperti yang kita bayangkan. Jika kita melihat air mata mengalir di wajah kucing, itu biasanya karena iritasi atau masalah medis, bukan karena alasan emosional," kata Tetty melalui keterangan tertulis, Sabtu 3 Mei 2025.
Sebagai gantinya, kata dia, kucing mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka melalui vokalisasi, seperti mengeong atau mengerang. Suara-suara ini digunakan kucing untuk berkomunikasi, baik untuk menyampaikan rasa sakit, kelaparan, atau stres, meskipun tidak ada air mata yang mengiringinya.
Tetty menjelaskan, kucing juga memiliki cara-cara nonverbal untuk menunjukkan perasaan mereka, seperti mengibaskan ekor ketika merasa terganggu, atau bersembunyi saat merasa cemas atau stres. "Kucing yang sedang sedih mungkin akan bersembunyi, makan lebih sedikit, tidur lebih banyak, dan meringkuk. Mereka sangat pandai menyembunyikan emosinya," kata dia.
Menurut Tetty, beberapa alasan umum mengapa kucing mengeluarkan suara vokalisasi antara lain karena rasa lapar, haus, cemas, atau butuh perhatian. Perubahan dalam lingkungan mereka, seperti kedatangan orang baru, juga dapat memicu stres dan membuat mereka lebih vokal.
Untuk mengetahui tanda-tandanya, Tetty memberikan beberapa petunjuk, seperti meongan panjang yang menandakan keinginan atau rasa sakit. Lalu, postur tubuh yang tegang atau tingkah laku gelisah yang menunjukkan kecemasan. “Jika kucing terus-menerus mengeluarkan suara atau menunjukkan tanda-tanda kesakitan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan,” kata Tetty.
Dalam beberapa kasus, menurut dia, kucing hanya membutuhkan perhatian atau kasih sayang lebih dari pemiliknya. "Dengan memahami cara kucing berkomunikasi, pemilik hewan peliharaan dapat lebih peka terhadap kebutuhan emosional dan fisik kucing mereka."