DUNIA sepekan menyorot lima kabar hangat dari pekan lalu. Seiring meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat, Pulau Diego Garcia yang dijadikan pangkalan militer oleh AS menjadi perhatian. Diego Garcia yang terletak di tengah Samudra Hindia menjadi lokasi penempatan pesawat-pesawat AS yang sangat strategis untuk menjangkau Iran.
Berita seputar perang tarif dan perang dagang antara AS dan Cina masih menjadi topik hangat. Cina dan AS sama-sama mengenakan tarif resiprokal yang sangat tinggi hingga lebih dari 100 persen untuk barang-barang impor dari masing-masing negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita-berita yang datang dari Gaza juga menjadi perhatian utama pekan lalu. Terungkapnya pembunuhan paramedis Gaza oleh Israel memunculkan tuntutan investigasi independent dari Australia. Majelis Ulama Indonesia mendukung fatwa jihad melawan Israel karena serangan-serangan brutalnya atas Gaza. MUI juga meminta Prabowo untuk tidak membawa pengungsi Gaza ke Indonesia.
Berikut Dunia dalam Sepekan selengkapnya:
Mengenal Diego Garcia Pulau Terpencil di Samudra Hindia Pangkalan Militer Amerika
Amerika Serikat mengirimkan enam pesawat pengebom siluman B-2 ke Diego Garcia pulau terpencil di Samudra Hindia. Pulau ini dikenal sebagai pangkalan militer Amerika. Dikutip dari Times of India, citra satelit dari Planet Labs pada Selasa, 1 April 2025 menunjukkan pesawat-pesawat B-2 yang mencakup 30 persen dari total armada pengebom siluman militer Amerika tersebut berada di landasan pangkalan udara. Dalam gambar itu terlihat pula pesawat tanker, pesawat kargo, serta hanggar yang kemungkinan menyembunyikan pesawat lainnya.
Selanjutnya, baca di sini.
Perang Dagang Cina vs AS: Siapa yang Paling Rugi?
Ketika negara-negara lain berebut untuk menegosiasikan kembali tarif baru dengan Washington, China sepertinya tidak akan mundur. Cina mengatakan perang dagang Donald Trump dengan Beijing "akan berakhir dengan kegagalan" bagi Washington, beberapa jam setelah presiden AS mengumumkan bahwa ia akan meningkatkan tarif impor terhadap negara itu menjadi 125 persen
Presiden AS Donald Trump telah lama menuduh negara-negara lain - terutama Cina – mengeksploitasi AS dalam perdagangan, dan menyatakan bahwa agenda proteksionismenya diperlukan untuk menghidupkan kembali manufaktur dalam negeri dan membuka kembali lapangan kerja di Amerika.
Selanjutnya, baca di sini.
Australia Tuntut Penyelidikan Independen Pembunuhan Paramedis Gaza oleh Israel
Australia pada Ahad menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan 15 paramedis dan pekerja pertahanan sipil di Gaza oleh pasukan Israel bulan lalu.
"Kematian pekerja kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Anadolu.
"Sudah sepantasnya ada penyelidikan menyeluruh dan independen. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Selanjutnya, baca di sini.
MUI Dukung Fatwa Jihad Ulama Dunia Perangi Israel
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung fatwa jihad melawan Israel yang dikeluarkan oleh International Union Of Muslim Scholars (IUMS) pada Selasa, 8 April 2025. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menjelaskan bahwa fatwa ini sejalan dengan Keputusan Ijtima' Ulama Fatwa MUI yang menegaskan kewajiban umat Islam untuk membela Palestina.
"Bahkan dalam Ijtima' MUI ini juga merekomendasikan pengiriman pasukan untuk melindungi warga Gaza dan Palestina secara umum dari genosida dan penghancuran yang dilakukan oleh Israel," kata Sudarnoto dalam keterangan tertulis, Selasa 8 April 2025.
Selanjutnya, baca di sini.
MUI Minta Prabowo Tak Bawa Pengungsi Gaza ke Indonesia
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mempertanyakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menampung warga Palestina dari Gaza ke Indonesia.
Anwar merasa heran mengingat rencana pemindahan warga Palestina untuk keluar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didukung Israel.
"Pertanyaannya, untuk apa indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?" kata Anwar dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 9 April 2025.
Selanjutnya, baca di sini.