Efek Samping Radioterapi bagi Pasien Kanker

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pasien kanker yang memiliki ukuran tumor atau penyebaran sel kanker yang sudah sangat banyak di dalam tubuh, radioterapi menjadi salah satu alternatif pengobatan yang ditawarkan. Radioterapi akan dilaksanakan dengan menembakkan sinar radiasi ke dalam tubuh. Sinar radiasi ini berupa sinar X dan sinar neutron.

Dalam pengobatan ini, dilansir dari Healthline, sinar radiasi akan bekerja dengan cara mengubah struktur DNA tumor. Perubahan susunan DNA ini akan menyebabkan sel kanker mati, alih-alih berkembang biak dan menyebar ke dalam organ atau bagian tubuh lainnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Radiasi dilakukan dengan tiga cara. Pertama, dengan cara menembakkan sinar radiasi dari luar tubuh. Kedua, memasukkan sinar radiasi melalui menaruh sinar radiasi ke dalam tubuh. Ketiga, menggunakan cara meminum pil atau cairan yang disuntikkan ke dalam tubuh dan sudah mengandung radiasi yang dibutuhkan. 

Ketiganya akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kemampuan pasien untuk menerima pengobatan. Selain itu juga menyangkut usia dan kondisi kesehatan sang pasien. Biasanya, bagi beberapa pasien yang memang dalam tahap awal kanker akan direkomendasikan untuk melakukan radioterapi karena kanker masih berkembang dalam tahapan awal.

Jenis kanker yang biasanya diberikan pengobatan radiasi adalah sel kanker yang berkembang di area mata, jaringan parut (keloid), jaringan dalam tulang dan ligamen, rongga hidung, dan berada di daerah saraf di kepala dan leher. Beberapa kondisi ini memang direkomendasikan untuk melakukan radiasi karena adanya kemungkinan pengobatan dengan cara operasi yang memiliki peluang gagal. 

Radioterapi akan dilakukan dengan berbagai tahapan jenis sinar. Umumnya, dikutip dari Healthline, radiasi bagi pasien dengan kondisi kanker jinak atau tahap awal akan diberikan paparan sinar dengan frekuensi rendah berupa 3 sampai 50 Gy, sedangkan pasien dengan tumor yang sudah ganas akan diberikan dosis radiasi lebih dari 50 Gy.

Dikutip dari WebMD, radioterapi digunakan dengan mengarahkan sinar radiasi ke organ tubuh yang terpapar sel kanker saja, sehingga efek samping yang diberikan tidak akan sebanyak efek samping pengobatan kanker lain. Namun begitu, radioterapi tetap memiliki efek samping berupa:

  • Kelelahan
  • Rambut rontok
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sendi dan otot kaku atau pegal
  • Mual
  • Radang dan permasalahan mulut dan tenggorokan
  • Infertilitas
  • Kehilangan minat seksual.

Efek samping ini tidak dirasakan secara bersamaan, tergantung bagaimana tubuh merespons sinar dan bagaimana sinar yang masuk ke dalam tubuh bekerja. Mual menjadi efek samping yang muncul. Di beberapa kondisi, mual juga bisa disertai dengan diare karena sinar radiasi memang mempengaruhi sistem pencernaan.

Seluruh efek samping ini bisa Anda dapatkan setelah melakukan radiasi atau bahkan di kemudian hari setelah radiasi dilakukan. Efek samping di kemudian hari yang didapatkan bisa berupa masalah kesehatan paru-paru dan jantung. 

Biasanya dokter tetap akan menjelaskan efek samping dari radioterapi ini sebelum Anda sepenuhnya melaksanakan proses pengobatan ini. Jadi radioterapi akan aman untuk dilakukan selama Anda melakukan konsultasi dengan dokter. Anda juga bisa mempertimbangkan konsultasi dengan dokter yang berbeda untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |