Ekspor Meningkat, Kemenperin Nilai Produk Baja Indonesia Punya Daya Saing

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Setiadi Diarta  mengapresiasi capaian industri baja nasional yang berhasil menembus pasar Amerika Serikat. Hal ini ia sampaikan dalam acara pelepasan ekspor 10.000 ton baja oleh PT Arcelor Mittal Nippon Steel (AM/NS) Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu, 30 April 2025.

Menurut Setiadi, pertumbuhan industri baja menunjukkan tren positif dan mencerminkan daya saing produk dalam negeri. “Dengan ekspor yang meningkat, termasuk ke pasar yang kompetitif seperti Amerika Serikat, ini membuktikan kualitas baja kita diakui dunia,” ujarnya, Rabu, 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi industri baja nasional menghadapi persaingan global, terutama dari negara-negara besar seperti Cina, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan. Untuk memperkuat daya saing industri, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis. "Antara lain melalui implementasi track primaries dan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memastikan kualitas produk baja dalam negeri," kata Setiadi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan industri baja juga mendapatkan dukungan berupa fasilitas fiskal, seperti tax allowance, tax holiday, serta kemudahan impor bahan baku melalui master list. Kebijakan-kebijakan ini, menurutnya, akan terus pemerintah evaluasi agar lebih optimal. “Kami berharap sinergi antara pemerintah dan pelaku industri terus ditingkatkan agar produk baja Indonesia semakin kuat di pasar global,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, PT AM/NS Indonesia mencatat pencapaian penting dengan mengekspor 10.000 ton baja lapis seng (galvanis) ke Amerika Serikat. Jumlah ini menjadi yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir, dengan nilai ekspor mencapai US$ 10 juta. "Ekspor ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar global," ujar President Director PT AM/NS Indonesia, Murali Krishna Chunduru.

Murali menjelaskan, Amerika Serikat dan Kanada saat ini menjadi pasar utama perusahaan. Ia menargetkan ekspor ke AS dapat mencapai 5.000 hingga 6.000 ton per bulan, sementara ke Kanada ditargetkan sebesar 3.000 hingga 4.000 ton per kuartal, tergantung pada dinamika pasar.

Selain memperkuat pasar yang sudah ada, perusahaan juga membidik pasar baru seperti Eropa, Malaysia, dan Australia. Menurut Murali, peluang ekspansi ini muncul seiring dengan kebijakan proteksi perdagangan yang diberlakukan sejumlah negara.

Meski kinerja ekspor terus tumbuh, Murali menyoroti tantangan di sektor regulasi. “Kami butuh perlindungan dari masuknya baja non-standar yang belum diatur secara maksimal,” ujarnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |