INFO BISNIS – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim terus berkomitmen untuk dapat menjadi BUMD yang terbaik, profesional, dan mampu menjadi salah satu motor penggerak ekonomi terutama di wilayah regional Jawa Timur. Baik melalui aspek operasional bisnis sehari-hari maupun melalui pendistribusian atas perolehan laba perseroan dalam bentuk dividen.
Adapun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024, Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp 54,71 / lembar saham. “Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 54,39/lembar saham,” kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman usai melaksanakan RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 di Ruang Bromo, Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya, Kamis, 22 Mei 2025.
Secara keseluruhan, lanjut Busrul, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham berada di angka Rp 821.497.900.066,22 atau sebesar 64,12 persen dari laba bersih Tahun Buku 2024. Menurut dia, setiap tahun pembagian dividen selalu meningkat dan menjadikan emiten yang berkode BJTM ini sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
Busrul menuturkan, untuk kinerja Bank Jatim tahun buku 2024, total asetnya meningkat 13,76 persen menjadi Rp 118,1 triliun. Hal ini menandakan ekspansi usaha perseroan masih berjalan baik dan bank tetap dipercaya oleh nasabah serta investor.
Kemudian dana pihak ketiga tumbuh menjadi Rp 90,016 triliun menandakan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Berikutnya adalah kredit yang disalurkan juga meningkat signifikan menjadi Rp 75,35 triliun yang menunjukkan keberpihakan Bank Jatim terhadap sektor riil dan produktif.
Dirut Busrul menuturkan tahun 2024 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi industri keuangan. Kondisi perekonomian yang dinamis memberikan tantangan tersendiri bagi perseroan untuk terus beradaptasi agar mampu bertumbuh dan memberikan kontribusi positif serta membangun bisnis yang berkelanjutan baik untuk pemegang saham, pemangku kepentingan, maupun para Jatimers (sebutan bagi karyawan Bank Jatim).
“Di tengah tantangan tersebut, Bank Jatim justru mampu menciptakan sejarah baru dalam perjalanan sebagai suatu korporasi besar. Tentunya semua ini bisa kita raih karena dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota/Kabupaten Se Jawa Timur, dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas,” kata dia.
Busrul memaparkan, pada tahun 2024, perseroan berhasil melaksanakan aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank NTB Syariah, sebagai amanah dari keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022. Kolaborasi KUB merupakan ikhtiar bersama Perseroan dengan beberapa BPD untuk menciptakan sinergi yang berkelanjutan di beberapa bidang.
Seperti aspek permodalan, aspek keuangan dan business, serta aspek pendukung lainnya. Semua itu dilakukan demi menciptakan value creation baru antar BPD untuk bersama membangun negeri. “Selanjutnya, kami akan terus melanjutkan proses KUB dengan beberapa BPD yang lain di tahun ini seperti Bank Lampung, Bank NTT, Bank Sultra dan Bank Banten,” kata dia.
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 kali ini, juga terdapat agenda perubahan susunan pengurus perseroan yang salah satunya adalah pemberhentian dengan hormat Direktur Utama Busrul Iman yang dimana saat dilakukan RUPS tahunan tahun buku 2024 ini masa periode jabatannya telah berakhir.
Bank Jatim juga memberhentikan dengan hormat Edi Masrianto, Eko Susetyono, dan Zulhelfi Abidin. Kemudian, berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2024, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 sebagai berikut:
Calon Komisaris Utama Independen : Adi Sulistyowati
Komisaris : Adhy Karyono
Komisaris Independen : Muhammad Mas’ud
Komisaris Independen : Dadang Setiabudi
Calon Komisaris Independen : Asri Agung Putra
Calon Komisaris Independen : Nurul Ghufron
Calon Direktur Utama : Winardi Legowo
Calon Wakil Direktur Utama : R. Arief Wicaksono
Calon Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah : Tonny Prasetyo
Direktur Kepatuhan : Umi Rodiyah
Calon Direktur Keuangan, Treasury & Global Services : RM Wahyukusumo Wisnubroto
Direktur Bisnis Menengah, Korporasi, dan Jaringan : Arif Suhirman
Calon Direktur IT, Digital, dan Operasional : Wiweko Probojakti
Calon Direktur Manajemen Risiko : Wioga Adhiarma Aji
Ketua Dewan Pengawas Syariah : Dr (HC) KH Afifuddin Muhajir, Mpd.
Calon Anggota Dewan Pengawas Syariah : Prof. Dr. Muhammad Nasih, SE, M.T, Ak
Calon Anggota Dewan Pengawas Syariah : Ir. H. Tamhid Mashudi
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemegang saham pengendali mengatakan, RUPS ini tidak sekedar forum pertanggungjawaban korporasi saja. Tetapi juga sebagai momen reflektif terhadap peran Bank Jatim dalam menggerakkan ekonomi daerah sekaligus dalam mendukung transformasi pembangunan di Jawa Timur.
“Jawa Timur saat ini berada di posisi sebagai center of gravity ekonomi Indonesia. Sebab, hampir 80 persen logistik Indonesia Timur disupply oleh Jawa Timur. Momentum ini menjadi bukti nyata sinergi yang baik antara pemangku kepentingan, termasuk perbankan daerah seperti Bank Jatim,” kata dia.
Khofifah mengatakan, dalam kurun waktu tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap positif dan stabil di tengah tantangan global. Data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Timur tumbuh 4,93 persen (semester to semester) dan pada triwulan I tahun 2025 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5 persen (YoY) di atas rata-rata nasional. Capaian tersebut didorong oleh akselerasi investasi yang dimana realisasi investasi Jawa Timur menunjukkan tren yang sangat menggembirakan.
“Capaian realisasi investasi Jawa Timur dalam 6 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan dan pada tahun 2024 realisasi investasi PMA serta PMDN Jawa Timur mencapai Rp 147,3 triliun atau meningkat 1,5 persen dari 2023. Secara nasional capaian ini berkontribusi 8,6 persen,” kata dia.
Dia pun beharap Bank Jatim terus tumbuh sebagai institusi yang bukan hanya sehat secara finansial, tetapi juga kuat secara sosial, hadir di tengah masyarakat, tumbuh bersama pelaku usaha, dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah. “Mari kita terus menjaga kolaborasi, sinergi, dan semangat inovasi demi kemajuan Jawa Timur yang berkelanjutan,” kata Khofifah. (*)