Gukesh Dommaraju Pecatur yang Mengalahkan Magnus Carlsen

2 days ago 1

MAGNUS Carlsen menggebrak meja setelah dikalahkan juara dunia Gukesh Dommaraju dalam pertandingan catur klasik di turnamen Norway Chess 2025 yang digelar di Stavanger, Norwegia, Senin, 2 Juni 2025.  Kekalahan itu menjadi yang pertama bagi Carlsen dari Gukesh dalam format catur klasik. Situasi ini menjadi luapan emosi Carlsen sampai menggebrak meja setelah dinyatakan kalah.

Setelah pertandingan Carlsen langsung menjabat tangan Gukesh sambil menepuk punggung pecatur asal India yang mengalahkannya. Gukesh sempat terkejut dengan reaksi lawannya. “Bukan cara yang saya harapkan untuk menang, tapi saya akan menerimanya,” katanya dikutip dari Chess. “Saya juga pernah memukul beberapa meja dalam karier saya.”

Siapa Gukesh Dommaraju?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Chess, Gukesh Dommaraju lahir di Chennai, India, pada 29 Mei 2006. Ia mulai mempelajari catur pada usia tujuh tahun. Perkembangan Gukesh sangat cepat. Ia mendapat pelatihan dasar di sekolahnya yang merupakan bagian dari grup pendidikan Velammal di Chennai.

Berkat bimbingan dari pelatih-pelatih seperti Bhaskar dan Vijayanand, Gukesh mulai menunjukkan prestasi pada level Asia sejak usia sembilan tahun. Pada 2015, ia menjuarai Asian School Chess Championships dan mendapat gelar Candidate Master (CM). Pada 2018, ia meraih lima medali emas dalam Asian Youth Chess Championships termasuk kategori perorangan dan beregu untuk catur klasik, cepat, dan kilat. Tahun itu juga, ia menjadi Juara Dunia Remaja U-12.

Upayanya untuk menjadi Grandmaster dimulai sejak 2017 dan membuahkan hasil pada Januari 2019. Pada usia 12 tahun, tujuh bulan, dan 17 hari, Gukesh menjadi Grandmaster termuda kedua dalam sejarah hanya berjarak 17 hari dari rekor Grandmaster Sergey Karjakin.

Prestasi Gukesh terus meningkat dalam beberapa tahun berikutnya. Ia mencetak hasil mengesankan di berbagai turnamen internasional termasuk posisi kedua di HD Bank Open 2019 dan kemenangan di Cannes Chess Festival 2020. Pencapaiannya di Olimpiade Catur FIDE 2022 juga sangat menonjol. Ia membawa tim India meraih medali perunggu sekaligus mengamankan medali emas perorangan dengan rating performa di atas 2800.

Pada 2024 ia memenangi Turnamen Kandidat FIDE dengan skor 9 dari 14 menjadikannya pemenang termuda dalam sejarah kompetisi tersebut. Kemenangan ini membawanya menghadapi Ding Liren dalam Kejuaraan Dunia Catur FIDE pada akhir 2024. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 14 babak, Gukesh memastikan gelar juara dunia setelah memanfaatkan kesalahan Ding di babak terakhir. Dengan kemenangan tersebut, ia  menjadi Juara Dunia termuda dalam sejarah catur klasik menggeser rekor milik Garry Kasparov.

Keberhasilannya tidak lepas dari dukungan keluarga. Ayahnya dokter spesialis THT mengurangi aktivitas profesinya demi mendampingi Gukesh dalam berbagai turnamen. Pelatihnya Vishnu Prasanna membentuk pemahaman strategis Gukesh dan menjaga kestabilan mentalnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |