Indonesia-Jepang Mulai Kerja Sama Sektor Caregiver

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mulai bekerja sama dalam sektor pengasuh (caregiver) pada Selasa di Jakarta.

Kerja sama teknis ini dimulai dengan Kick Off Meeting untuk "Project for Enhancing Caregiver (KAIGO) Competency" yang akan diselenggarakan selama tiga tahun.  

Kerjasama ini hadir sebagai solusi strategis untuk menjawab tantangan yang dihadapi kedua negara.

Indonesia sedang bertransisi menuju aging society, dimana pada 2023 sebanyak 7 persen populasi penduduk berusia di atas 65 tahun dan diperkirakan akan meningkat menjadi 14 persen pada 2047.

Sementara itu, Jepang menghadapi krisis kekurangan tenaga caregiver akibat pesatnya pertumbuhan populasi lansia dan menurunnya angka kelahiran.

Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Yuri Farianti menyampaikan pentingnya membangun sistem perawatan lansia dalam negeri dengan mempelajari teknik keperawatan jangka panjang dari Jepang.

"Kerjasama ini tidak hanya akan menyediakan lapangan kerja baru bagi generasi muda Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan kerja sama Indonesia-Jepang," kata dia.

Yonemaru dari Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang, yang akan menjadi Chief Advisor untuk kerjasama ini mulai Juli 2025, menegaskan komitmennya untuk memastikan lulusan Politeknik Kesehatan percontohan tertarik bekerja di sektor caregiver di Jepang.

Tim Jepang juga akan berupaya mengembangkan kurikulum berkualitas tinggi yang dapat memperkuat upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani aging society.

Dalam implementasinya, kerjasama ini akan mengembangkan modul dan materi pembelajaran teknik caregiver ala Jepang yang menekankan martabat masyarakat lanjut usia, serta materi terkait budaya dan bahasa Jepang.

Empat politeknik kesehatan telah dipilih sebagai percontohan, yakni Politeknik Kesehatan Jakarta 1, Politeknik Kesehatan Jakarta 3, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang di Lampung, dan Politeknik Kesehatan Mataram di Lombok.

Kerjasama teknis ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan dan meliputi pengiriman tenaga ahli, pelatihan dan pengembangan kapasitas di Jepang, serta bantuan peralatan.

Melalui kerjasama ini, diharapkan pengetahuan dan teknik caregiving (KAIGO) Jepang dapat diadaptasi dalam konteks Indonesia untuk meningkatkan kualitas perawatan jangka panjang bagi lansia di Indonesia.