Iran Bersumpah akan Membalas Jika Diserang AS dan Israel

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh memperingatkan bahwa Iran akan menyerang kepentingan, pangkalan, dan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Israel "di mana pun dan kapan pun dianggap perlu" jika salah satu dari kedua negara itu memulai perang melawan Republik Islam tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Nasirzadeh dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Iran IRIB yang diterbitkan pada Ahad seperti dikutip Antara. Ini menanggapi ancaman yang belum lama ini dilontarkan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, yang memperingatkan bahwa Iran akan "membayar konsekuensi" atas "dukungannya kepada Houthi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hegseth menyatakan Iran memiliki gudang rudal yang besar di pangkalan-pangkalannya dan tidak akan ragu untuk menggunakannya terhadap target-target regional jika perang terjadi pada negara tersebut.

"Jika perang seperti itu datang dari AS atau Israel, Republik Islam Iran akan menargetkan kepentingan, pangkalan, dan pasukan mereka di mana pun mereka berada dan kapan pun jika dianggap perlu," kata Nasirzadeh.

Lebih lanjut dia mengkritik apa yang digambarkannya sebagai kontradiksi dalam perilaku AS, yang mengaku terbuka untuk negosiasi sementara di saat yang sama mengancam Iran melalui berbagai saluran.

Nasirzadeh mengatakan Yaman adalah negara yang merdeka dan membuat keputusannya sendiri, menyarankan AS untuk menahan diri agar tidak menciptakan krisis di Timur Tengah.

Sebelumnya, kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal yang menghantam sebuah jalan masuk menuju terminal utama Bandara Ben Gurion di Israel tengah pada akhir pekan, yang mengakibatkan empat orang mengalami luka ringan dan menyebabkan kerusakan di runway.

Militer Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan udara berusaha mencegat rudal itu namun gagal.

Dalam pernyataan terpisah, pihak militer Israel menuturkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa kemungkinan penyebab kegagalan tersebut adalah "masalah teknis" pada rudal pencegat.

Menyusul serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan video mengeluarkan peringatan kepada Houthi, mengancam akan melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut.

Dia kemudian menuliskan di platform media sosial X bahwa Israel akan melakukan pembalasan terhadap Houthi di Yaman dan sekutunya, Iran.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |