Israel akan Cegat Kapal Pembawa Bantuan ke Gaza

2 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta -Israel pada Senin mengatakan akan mencegat kapal yang membawa aktivis internasional dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk menerobos blokade Israel di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk akibat genosida.

Radio Militer Israel seperti dilansir Anadolu mengatakan angkatan laut mereka telah bersiap menunggu kedatangan kapal armada Gaza Madleen yang meninggalkan Sisilia dalam perjalanan ke Jalur Gaza dalam upaya untuk "menerobos blokade angkatan laut" Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapal tersebut membawa 12 awak kapal dan relawan dari berbagai negara, termasuk anggota parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan, aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg dan aktor asal Irlandia Liam Cunningham.

Dalam tanggapan singkat, militer Israel mengatakan "pihaknya menegakkan penutupan keamanan maritim keamanan di Gaza dan sedang mempersiapkan berbagai skenario," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pada Senin, Koalisi Armada Kebebasan (FFC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "meluncurkan Madleen, sebuah kapal sipil yang kini berlayar menuju Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan dan pembela hak asasi manusia internasional yang secara langsung menentang blokade Israel yang ilegal dan genosida."

Pernyataan tersebut menekankan bahwa "ini adalah aksi perlawanan sipil yang damai. Semua relawan dan awak kapal Madleen dilatih dalam hal antikekerasan."

Kapal yang merupakan bagian dari FFC tersebut membawa berbagai perlengkapan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk sanitasi wanita, peralatan desalinasi air, perlengkapan medis, kruk, dan prostetik anak-anak.

Sebelum kapal berangkat, Thunberg menggambarkan perjalanan tersebut sebagai "misi sipil simbolis" yang bertujuan untuk mematahkan pengepungan.

"Jika masih ada sedikit pun rasa kemanusiaan yang tersisa, kita harus berjuang untuk Palestina. Saya di sini karena ini adalah tugas," katanya.

Kapal tersebut diperkirakan akan mencapai garis pantai Gaza dalam waktu sekitar seminggu, meskipun menghadapi risiko tinggi dicegat oleh pasukan Israel di perairan internasional.

Pelayaran tersebut mengikuti upaya serupa yang dilakukan oleh FFC pada awal Mei, ketika kapal koalisi Conscience diserang oleh drone Israel di perairan internasional.

Menurut sumber armada, serangan itu menyebabkan kebakaran dan membuat lubang di lambung kapal.

Pada 31 Mei 2010, serangan militer Israel terhadap enam kapal sipil dari "Armada Pembebasan Gaza" di perairan internasional di Laut Mediterania menewaskan 10 aktivis, dan melukai 29 orang lainnya.

Sepuluh tentara Israel terluka, satu orang terluka parah. Urutan kejadian yang tepat masih diperdebatkan, sebagian karena penyitaan bukti foto penumpang oleh IDF.

Armada tersebut, yang diorganisir oleh Gerakan Gaza Merdeka dan Yayasan Turki untuk Hak Asasi Manusia dan Kebebasan serta Bantuan Kemanusiaan (HH), membawa bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan, dengan tujuan untuk mematahkan blokade laut Israel di Jalur Gaza.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |