Kabar Terbaru Pencarian Iptu Tomi Marbun: Polri Siapkan Olah TKP

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Polri melakukan pencarian tahap ketiga atas hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, Inspektur Satu Tomi Samuel Marbun saat menjalankan operasi penangkapan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan operasi pencarian ini akan melibatkan personel dari Polri, TNI, dan unsur pemerintah kabupaten setempat. Adapun proses pencarian dijadwalkan berlangsung selama dua pekan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Operasi SAR tahap ketiga berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak 20 April sampai 3 Mei 2025," kata Ignatius Benny dikutip dari Antara pada Selasa, 22 April 2025. Bagaimana kabar terbaru pencarian Iptu Tomi Marbun? Berikut informasinya.


Siapkan TKP untuk Investigasi

Dalam proses pencarian, tim gabungan kepolisian mempersiapkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di titik terakhir keberadaan Iptu Tomi Marbun. Adapun tim gabungan terdiri dari Mabes Polri dan Polda Papua Barat. Kepala Sub Bidang Dokidenkrim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri sekaligus Kepala Sub Satuan Tugas (Kasubsatgas) Identifikasi, Adek Candra, mengatakan tim identifikasi telah tiba di TKP dengan membawa teknologi canggih.

“Kami telah melakukan pengecekan awal menggunakan drone (pesawat nirawak) untuk mendapatkan gambaran situasi di lapangan. Hasilnya akan kami kembangkan untuk investigasi lebih lanjut,” kata dia dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 26 April 2025.

Ia menyebutkan, dalam proses olah TKP, tim membawa perlengkapan teknologi tinggi seperti Faro Tripod dan Faro Monopod. Kedua perlengkapan itu mampu memvisualisasi kondisi di lokasi dalam bentuk tiga dimensi. “Kami juga menggunakan kamera digital, drone, dan alat ukur lainnya untuk menggambarkan kondisi lapangan secara visual dan detail,” ujar Adek.

Direktur Kriminal Umum Polda Papua Barat Komisaris Besar Nuvia Jaya menyampaikan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan rekonstruksi kejadian. “Kami akan melakukan pemotretan lokasi tempat korban dilaporkan hanyut, kemudian melakukan rekonstruksi dengan menempatkan rekan-rekan yang berada di lokasi saat kejadian sesuai dengan posisi mereka waktu itu,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa persiapan teknis di lapangan dihadapkan pada tantangan, terutama akibat cuaca mendung di siang hari. Selain itu, sebagian besar peralatan tim gabungan bergantung pada tenaga surya, sehingga berdampak pada efektivitas penggunaan alat.

Selain melibatkan tim identifikasi dan kriminal umum, kegiatan ini juga didampingi oleh Tim Staf Operasi (Sops) Polri yang dipimpin langsung oleh Karobinops Sops Polri, Brigadir Jenderal Polisi Auliansyah Lubis. "Tugas kami dari Sops melakukan asistensi dan supervisi terhadap seluruh rangkaian kegiatan operasi agar berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," ujar Auliansyah, seperti dikutip dari Antara.


Seorang Personel Polri Tersengat Lebah Saat Operasi

Di tengah berjalannya operasi, salah seorang personel Polri mengalami insiden tersengat lebah dan segera dievakuasi. “Tadi baru saja kami evakuasi darurat personel Satgas SAR Korps Brigade Mobil (Korbrimob) Polri yang tergabung dalam Operasi Alpha Bravo Moskona 2025,” ujar Komisaris Besar Kombes Teguh Triwantoro dalam keterangan tertulis Mabes Polri, Sabtu, 26 April 2025.

Ia menjelaskan, insiden terjadi ketika tim tengah menyusuri area di antara Kali Cempedak dan lokasi dugaan hilangnya Iptu Tomi Marbun. Pada pukul 13.00 WIT, laporan diterima melalui HT satelit bahwa salah satu anggota, Bharatu Komang Ngurah, mengalami sengatan hewan beberapa kali di tubuhnya.

Medan yang sulit, termasuk arus sungai yang deras, disebut menjadi hambatan besar bagi proses evakuasi. Bahkan, helikopter yang dikerahkan untuk evakuasi sempat kesulitan mendarat di lokasi. Teguh mengatakan, kondisi Bharatu Komang sempat kritis akibat sengatan yang terjadi di beberapa titik.


Polri Kerahkan Dua Helikopter

Sebelumnya, Polri juga mengungkapkan telah mengerahkan dua helikopter untuk melanjutkan pencarian Iptu Tomi Marbun. "Dua helikopter berasal dari Sub Satuan Tugas Polisi Udara Baharkam Polri," kata Kompol Prasetyo Wibowo, salah-satu pilot yang mengawaki helikopter Bell 429/P-3202 yang melakukan pencarian, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 April.

Adapun operasi pencarian ini menerjunkan total 510 personel gabungan. Ada 155 personel dari Mabes Polri, 191 personel Polda Papua Barat, 74 personel Polres Teluk Bintuni, 16 personel Kodam XVIII/Kasuari, dan enam personel Kodim 1806/Teluk Bintuni. Kemudian, 19 personel Basarnas, ditambah 30 personel Satuan Tugas Yonif 642/Kapuas, empat personel Pasukan Marinir III Sorong, dan 15 personel dari Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.

Iptu Tomi Samuel Marbun dinyatakan hilang saat melakukan penyeberangan di sebuah sungai di Distrik Moskona pada Rabu, 18 Desember 2024. Saat itu, Tomi dan rombongan dikabarkan sedang melaksanakan operasi gabungan untuk memantau aktivitas pentolan TPNPB OPM, yaitu Marthen Aikingking yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Rupanya saat Pasukan Anggota Polres Teluk Bintuni tersebut menyisir dari Kampung Meyes hendak menuju Moskona Barat, saat itulah terjadi kontak senjata dengan anggota TPNPB Batalion Moskona," ujar juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.

Dalam kontak senjata tersebut pasukan Polres Teluk Bintuni melarikan diri dengan menyeberangi sungai menggunakan perahu fiber. Saat itu, kata dia, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Teluk Bintuni, AKP Tomi Samuel Marbun tenggelam. "Hingga saat ini yang bersangkutan belum ditemukan, sementara ke-14 anggota lainnya diinformasikan Selamat," ujar Yan.

Jihan Ristiyanti dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |