TEMPO.CO, Jakarta - Film Jumbo, produk animasi karya Ryan Adriandhy, tak hanya mengandalkan visual memikat dan alur yang menarik, tapi juga menyisipkan karakter-karakter yang menyentuh sisi emosional penontonnya. Salah satu yang paling ramai diperbincangkan di media sosial X adalah Atta (pengisi suara oleh M. Adhiyat), adik dari Acil (Angga Yunanda).
Pilihan Editor: Siapa Saja Pengisi Suara Film Animasi Jumbo?
Penggambaran Atta dalam Film Jumbo
Karakter Atta awalnya tampil sebagai anak yang keras kepala dan kerap merundung Don (Prince Poetiray), Atta bahkan mencuri buku dongeng kesayangan Don dan menjadi sumber konflik utama dalam film. Namun di balik sikap nakalnya, Atta menyimpan latar belakang hidup yang getir: ia tinggal hanya bersama sang kakak, yang memperbaiki alat elektronik demi menyambung hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atta, digambarkan sebagai anak kecil yang terbiasa menahan emosi serta memikul tanggung jawab yang terlalu besar untuk usianya. Lewat film Jumbo, penonton diajak memahami bahwa sikap nakal Atta kepada Don bukan tanpa sebab. Beberapa adegan saat Atta menunjukkan sifat aslinya sebagai anak baik juga disorot dalam film, seperti membantu sang kakak membetulkan barang elektronik, memberi makan kucing, hingga merancang sendiri mainan anak-anak menggunakan barang bekas.
Komentar Netizen tentang Atta
Percakapan soal Atta ramai dibahas di X, salah satunya lewat cuitan akun @dustclavier pada Sabtu, 12 April 2025. Cuitan itu telah dilihat sebanyak 626 ribu kali dan disukai lebih dari 20 ribu pengguna. Ia menulis, “Atta nggak punya apa-apa buat diserakahi.” Dalam unggahan panjangnya, ia merinci bahwa terkadang, untuk orang miskin seperti Atta, rasa marah adalah kemewahan terakhir yang bisa ia miliki.
Ia melanjutkan dengan salah satu adegan dalam film Jumbo, “Atta pulang, karena radio yang direparasi abang membuatnya mengerti segala sesuatu yang rusak pasti bisa diperbaiki. Atta pulang karena dia mengerti. Hidup seperti ini yang memberikan atta abang di dalamnya. Dan Atta sudah lama nggak menangis lagi.”Potongan-potongan emosi dari karakter Atta ini semakin ramai diperbincangkan karena secara tak langsung, menggambarkan nasib serupa yang dialami banyak anak di Indonesia.
Film Jumbo. Dok. Visinema Studios
Seperti salah satu cuitan yang disampaikan akun @r*fiea**za, “Dan banyak anak Indonesia itu hidup seperti. Harus bergulat dengan kemiskinan ekonomi dari kecil, harus banyak berkompromi, banyak mengalah, dan membunuh ego-nya sendiri demi bisa bertahan hidup.” Akun @**cuw**a juga menulis, “Karakter Atta malah yang paling membekas.”
Sementara itu, akun @me**_m*lt menyampaikan komentar serupa, “Unpopular opinion, tapi kondisi dia paling mengkhawatirkan. Anak sebocil itu harus terpaksa dewasa dan jadi satu-satunya pelindung buat kakaknya.” Banyak pula yang awalnya kesal dengan Atta, lalu berbalik menjadi iba setelah tahu latar belakang Atta.
Akun @e**eni**hn menulis, “Padahal pas awal nonton sebel ke Atta, tapi dia punya alesan dibalik itu semua kenapa sikapnya nyebelin gitu.” Ia menyebut adegan paling menyayat adalah saat Atta masuk kamar Jumbo dan melihat benda-benda mewah higga kasur empuk—yang tak pernah Atta miliki.
Kesuksesan Film Jumbo
Jumbo tayang perdana pada 31 Maret 2025 dan telah meraih tiga juta penonton dalam waktu 13 hari. Sebelumnya, film ini mencatat satu juta penonton hanya dalam tujuh hari, menjadikannya film animasi Indonesia terlaris saat ini. Per 13 April, Jumbo masih menjadi trending topic di X dengan lebih dari 55 ribu cuitan.
Ceritanya berpusat pada Don, bocah yang menyayangi buku dongeng warisan orang tuanya. Buku itu dicuri oleh Atta, yang kemudian memicu perjalanan Don bersama sahabatnya, Nurman dan Mae, hingga bertemu Meri dari dunia lain. Namun, dari karakter antagonis Atta justru membuat publik melihat gambaran anak-anak Indonesia: mereka yang lahir dalam kekurangan, namun tetap punya harapan, kepedulian, dan cinta.
Selain sukses di dalam negeri, Jumbo akan tayang di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam mulai Juni 2025. Film animasi ini juga akan dirilis di Rusia, Belarus, Ukraina, Moldova, Armenia, Azerbaijan, Georgia (termasuk Abkhazia dan South Ossetia), Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Estonia, Latvia, dan Lithuania.
X