Kementan Ungkap Rencana Ekspor Beras ke Malaysia, Siapkan Lahan di Kalimantan Barat

4 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, menyatakan pemerintah menyiapkan kerja sama ekspor beras ke Malaysia. Pemerintah akan membuka ribuan hektare lahan sawah di Kalimantan Barat khusus untuk memenuhi kebutuhan ekspor ini. “Akan ada kerja sama di Kalimantan Barat. Jadi khusus untuk mengirim ke Malaysia,” ujar Sam seusai menghadiri acara 'Cutting Edge for Local Sustainability' di Hotel Shangri-La, Kamis, 8 Mei 2025. Ia belum memastikan volume ekspor karena masih dalam tahap awal persiapan.

Menteri Pertanian Malaysia sebelumnya telah bertemu langsung dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk membahas rencana impor beras dari Indonesia. Sam menjelaskan Amran menanggapi permintaan tersebut dengan hati-hati. “Ekspor beras ke Malaysia kemungkinan belum dapat dilakukan tahun ini,” ucap Sam. Ia menambahkan, “Tapi kan stok ini, kalau 4 juta, kalau tidak dikeluarkan akan rusak. Ini mungkin ada kemungkinan. Bahwa kita akan ekspor, itu sudah ada pasti.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Prabowo Subianto telah memberikan izin kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk mengekspor beras. “Saya izinkan dan saya perintahkan untuk kirim beras ke mereka (negara lain),” kata Prabowo pada 23 April 2025. Ia menyampaikan hal itu setelah menerima laporan permintaan dari berbagai negara dan data surplus produksi dalam negeri.

Ekonom dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menanggapi kebijakan tersebut dengan hati-hati. Ia mengakui produksi beras dalam beberapa bulan terakhir mengalami surplus. Namun, ia menilai keputusan ekspor tetap berisiko. “Situasinya masih amat riskan kalau Indonesia gegabah mengekspor beras ke Malaysia atau negara lainnya,” ujar Khudori pada Sabtu, 26 April 2025.

Menurut Khudori, surplus terjadi karena bertepatan dengan panen raya yang umumnya berlangsung pada Februari hingga Mei. Ia mengingatkan bahwa produksi beras akan menurun mulai Agustus. “Pemerintah seharusnya menghitung produksi secara tahunan, bukan hanya saat panen raya. Di masa itu, porsi produksi bisa mencapai 60–65 persen dari total produksi setahun,” ujarnya.

Alfitia Nefi berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |