Kenapa Bangunan di Greenland Berwarna-warni?

2 days ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Greenland menarik perhatian dunia selama beberapa pekan terakhir setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin mengambil alih negara konstituen Kerajaan Denmark tersebut. Namun, di luar ketegangan politik itu, Greenland memiliki satu hal lain yang tak kalah menarik, yakni bangunan-bangunannya yang berwarna-warni.

Warna terang dan menarik perhatian pada bangunan-bangunan di pulau itu ternyata punya makna. Bangunan-bangunan berwarna ini sebenarnya berfungsi sebagai sistem yang menarik dan integral yang berasal dari abad ke-18.

slot-iklan-300x600

Asal-usul bangunan-bangunan berkode warna ini dapat ditelusuri kembali ke era kolonial Greenland, ketika para pemukim Skandinavia datang dan membawa serta peralatan kayu untuk membangun rumah-rumah kayu. Pada saat itu, nama jalan dan nomor rumah belum ada, jadi warna bangunan digunakan sebagai cara praktis untuk membedakan berbagai jenis bangunan.

Makna Setiap Warna

Menurut Ujammiugaq Engell, seorang sejarawan di Museum dan Arsip Nasional Greenland, setiap warna memiliki tujuan tertentu. "Merah sejauh ini merupakan warna yang paling banyak digunakan karena tidak hanya mewakili gereja tetapi juga perdagangan," kata dia, seperti dilansir Daily Mail.

Desa Kangaamiut di muara Kangerlussuatsiaq Fjord, Greenland, 3 Juli 2024. Ritzau Scanpix/Ida Marie Odgaard via REUTERS

Ini berarti, semua bangunan yang terkait hal-hal tersebut, baik itu gereja atau toko yang sebenarnya atau rumah tempat tinggal pendeta, pemilik toko atau juru tulis, akan dicat merah. Kemudian perdagangan beralih ke warnanya sendiri dan mulai menyukai warna hitam.

Namun itu bukan satu-satunya warna yang memiliki makna simbolis. Menurut Engell, kuning awalnya mewakili segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan. Jadi, semua rumah sakit dicat kuning seperti halnya rumah tempat tinggal dokter dan perawat.

Adapun hijau dikaitkan dengan komunikasi, khususnya radio dan telekomunikasi. Seiring berjalannya waktu, hijau menjadi warna yang menentukan bagi bangunan telekomunikasi seiring dengan berkembangnya perangkat komunikasi pribadi.

Lalu ada biru, warna yang sering terlihat pada bangunan yang terkait dengan Organisasi Teknis Greenland (GTO) dan pabrik.

Warna Tidak Kaku

Sistem ini, yang membantu mengidentifikasi tujuan setiap bangunan, merupakan solusi yang efisien untuk mengatasi kurangnya nama jalan dan nomor rumah. Namun, sistem ini tidak kaku. Beberapa bangunan dicat dengan warna-warna ini meskipun tidak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Karena sistem koordinasi warna tidak pernah sepenuhnya kaku, hampir selalu ada rumah dan bangunan dengan warna-warna yang disebutkan di atas yang sama sekali tidak terkait dengan berbagai jenis pekerjaan.

"Cukup sulit untuk mendapatkan cat di Greenland pada masa kolonial, jadi orang harus puas dengan warna apa pun yang ada," kata dia. 

Meski demikian, ada beberapa hal yang masih bertahan hingga saat ini. Rumah sakit di sini masih berwarna kuning dan katedral Greenland masih berwarna merah. Meskipun saat ini pemiliknya bebas mengecat dengan warna apa pun, bangunan berwarna bersejarah ini tetap menjadi warisan yang menawan dan fungsional dari masa lalu Greenland. Warna ini juga terlihat indah karena kontras dengan lanskap es yang jadi ciri khas Greenland. 

Greenland saat ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Denmark, namun mereka memiliki pemerintahan sendiri. Greenland memiliki status otonomi sejak 1979, yang diperluas lagi pada 2009. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |