Ketahui Plus dan Minus Bonus Demografi

2 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menyambut peluang bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dalam satu dekade mendatang. Hal ini disampaikan Gibran dalam sebuah video berjudul "Giliran Kita" yang diunggah oleh Sekretariat Wakil Presiden, Senin, 21 April 2025.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut, Gibran menyoroti periode krusial antara tahun 2030 hingga 2045, ketika Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 208 juta penduduk usia produktif. Menurutnya, kondisi ini merupakan peluang langka yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah giliran kita. Giliran generasi muda Indonesia untuk mengambil peran, untuk menjadi pelaku utama perubahan, dan untuk menentukan arah masa depan bangsa," ujar Gibran dalam narasi videonya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan memanfaatkan bonus demografi sangat bergantung pada kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan global, mulai dari perang dagang, ketegangan geopolitik, krisis iklim, hingga perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

Apa Itu Bonus Demografi?

Bonus demografi adalah kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif, yakni mereka yang berada pada rentang usia 15 hingga 64 tahun mendominasi populasi suatu negara. Fenomena ini menjadi peluang strategis karena penduduk usia produktif memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

Menurut sejumlah ahli, bonus demografi dapat memberikan keuntungan ekonomi signifikan apabila dikelola dengan baik. Wongboonsin (2003) menyebut bonus demografi sebagai masa yang memberikan keuntungan akibat menurunnya rasio ketergantungan. Sementara Jimmy Ginting (2016) menegaskan bahwa puncak bonus demografi Indonesia akan terjadi pada rentang tahun 2030-2040.

Faktor Penyebab Bonus Demografi

Fenomena ini muncul karena adanya penurunan angka kelahiran dan kematian bayi, serta meningkatnya angka harapan hidup. Akibatnya, jumlah penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lansia) menurun, sementara penduduk usia produktif meningkat.

Dampak Bonus Demografi

Jika dimanfaatkan dengan baik, bonus demografi dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Dampak positifnya meliputi:

- Kemajuan ekonomi melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja.

- Peningkatan kesempatan kerja karena tumbuhnya sektor industri dan usaha.

- Pengembangan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai penopang kualitas sumber daya manusia.


Namun, tanpa persiapan matang, bonus demografi justru dapat menjadi beban. Dampak negatif yang mungkin terjadi antara lain:

- Meningkatnya angka pengangguran, jika lapangan kerja tak memadai.

- Tumbuhnya populasi lansia yang tidak diimbangi oleh sistem perlindungan sosial.

- Rendahnya kualitas SDM, jika pendidikan dan pelatihan tidak memadai.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |