Surat-surat R.A. Kartini Masuk Memory of the World Register UNESCO

3 hours ago 1

UNESCO tambahkan 74 inskripsi terbaru ke dalam Memory of the World Register. Surat Kartini adalah 1 dari 5 koleksi terbaru yang datang dari Indonesia.

22 April 2025 | 15.17 WIB

Wisatawan mengunjungi Museum RA Kartini di jalan Alun-alun Kota Jepara, Jawa Tengah, 19 April 2018. Museum yang didirikan pada 30 Maret 1975 dan menyimpan benda peninggalan RA Kartini beserta keluarga semasa hidup seperti foto keluarga, surat untuk teman Kartini, meja belajar dan mesin jahit serta benda yang bernilai sejarah yang ditemukan di wilayah Jepara itu mengalami lonjakan jumlah pengunjung hingga 200 persen setiap menjelang peringatan Hari Kartini, 21 April. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Wisatawan mengunjungi Museum RA Kartini di jalan Alun-alun Kota Jepara, Jawa Tengah, 19 April 2018. Museum yang didirikan pada 30 Maret 1975 dan menyimpan benda peninggalan RA Kartini beserta keluarga semasa hidup seperti foto keluarga, surat untuk teman Kartini, meja belajar dan mesin jahit serta benda yang bernilai sejarah yang ditemukan di wilayah Jepara itu mengalami lonjakan jumlah pengunjung hingga 200 persen setiap menjelang peringatan Hari Kartini, 21 April. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan atau UNESCO menambahkan 74 warisan dokumentasi ke dalam Memory of the World Register, menjadikan total koleksi inskripsi yang ada menjadi 570. Sebanyak 5 dari 74 penambahan baru tersebut berasal dari Indonesia, antara lain surat-surat Raden Ajeng Kartini, tokoh emansipasi perempuan yang dikenang di setiap tanggal kelahirannya 21 April.

Secara keseluruhan tambahan terbaru warisan dokumentasi ke dalam catatan memori dunia itu berasal dari 72 negara dan 4 organisasi internasional. Mereka mencakup topik-topik seperti revolusi ilmiah, kontribusi perempuan dalam sejarah, dan tonggak penting dalam multilateralisme.
 
Adapun Memory of the World Register menyimpan koleksi dokumentasi seperti buku, manuskrip, peta, foto, rekaman suara maupun video, yang menjadi saksi atas warisan kemanusiaan. UNESCO berusaha melestarikannya karena menganggapnya penting sebagai memori dunia, namun rapuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu sebab UNESCO berinvestasi menjaganya, membagikan praktik terbaik, serta memelihara register ini yang merekam tema atau karakteristik terluas dari sejarah umat manusia,” ujar Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, dikutip dari keterangan pers di situs UNESCO bertanggal 17 April 2025.

Setiap koleksi baru ditambahkan melalui keputusan Dewan Eksekutif UNESCO, setelah melewati evaluasi nominasi oleh komite penasihat internasional yang independen.

Di antara 74 koleksi inskripsi terbaru, sebanyak 14 adalah warisan dokumentasi ilmiah. Antara lain Itf Al-Mahbb (diajukan Mesir) mendokumentasikan kontribusi dunia Arab untuk pengetahuan astronomi, peredaran planet, obyek luar angkasa, dan analisis astrologis dalam periode milenium pertama.

Ada pula catatan dari Charles Darwin (Inggris), Friedrich Nietzsche (Jerman), Wilhelm Conrad Roentgen (Jerman)—berisi rekaman foto-foto sinar-X pertama di dunia--dan Carlos Chagas (Brasil), seorang perintis riset penyakit.

Koleksi inskripsi terbaru yang lain termasuk memori praktik perbudakan yang diajukan oleh Angola, Aruba, Cabo Verde, Curaçao, dan Mozambik. Juga catatan mengenai para perempuan terkemuka dalam sejarah: perintis emansipasi Raden Ajeng Kartini (Indonesia dan Belanda, penulis Katherine Mansfield (Selandia Baru), dan penulis perjalanan Annemarie Schwarzenbach dan Ella Maillart (Swiss).

Cuplikan surat Kartini kepada Rosa Abendanon di tahun 1903 atau 1904. Magazine De Boekenwereld

Beberapa koleksi mendokumentasikan momen kunci dalam kerja sama internasional, termasuk Konvensi Jenewa (1864–1949) dan protokolnya (1977–2005) (Swiss), Deklarasi HAM Dunia (PBB), dan Deklarasi Windhoek 1991 (Namibia), sebuah referensi global untuk kebebasan pers. 

Berikut ini, 5 inskripsi terbaru di Memory of the World Register yang diumumkan UNESCO 17 April 2025 yang datang dari Indonesia,

  1. Arsip Tari Jawa: Seni Tari Mangkunegaran, 1861–1944 
    Arsip ini mendokumentasikan koreografi, notasi musik, dan pertunjukan tari tradisional Mangkunegara yang diciptakan oleh Mangkunegara IV dan diteruskan hingga Mangkunegara VII (1861–1944). Koleksi ini terdiri atas 1.595 lembar dokumen teks dan 640 foto. Arsip ini menjadi referensi utama bagi pengembangan tari klasik tradisional untuk generasi kini dan mendatang, Arsip ini tidak hanya menjadi bukti legitimasi seni asli Indonesia, tetapi juga melestarikan warisan budaya suatu kelompok etnis.
  2. Surat dan Arsip R.A. Kartini: Perjuangan untuk Kesetaraan Gender 
    Dokumen-dokumen ini menjadi dasar penting dalam memahami kehidupan dan pemikiran Raden Ajeng Kartini (1879–1904). Surat-surat Kartini yang disimpan di berbagai institusi Belanda menjadi sumber utama pemikirannya, sementara dampak dari ide-idenya tentang pendidikan, emansipasi, dan perjuangan untuk kesetaraan gender tercermin dalam arsip Kartini yang ada di Indonesia. Dari masa hidupnya yang singkat hingga hari ini, Kartini tetap menjadi sumber inspirasi penting dalam diskusi nasional dan internasional mengenai pendidikan, feminisme, dan kesetaraan gender.
  3. Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian (SSKK)
    Naskah Sunda abad ke-16 yang saat ini disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Ditulis di atas bahan langka yaitu daun gebang (Corypha gebanga), naskah ini termasuk satu dari hanya 30 naskah sejenis yang masih ada di Indonesia. Berdasarkan penanggalan 1440 Saka atau 1518 Masehi, naskah ini ditulis dengan aksara Jawa Kuno dan menggunakan bahasa Sunda Kuno, sebuah bentuk bahasa yang kini sudah punah. Naskah ini memuat panduan dan ajaran moral yang mencerminkan hukum adat abad ke-16, memperlihatkan kekayaan budaya masyarakat Sunda pada masa itu, sekaligus memberikan wawasan tentang hubungan politik dan perdagangan antara suku Sunda dan berbagai negara di Asia.
  4. Karya-Karya Hamzah Fansuri  (diajukan Indonesia dan Malaysia)
    Hamzah Fansuri memberikan kontribusi besar terhadap budaya dan pemikiran intelektual Melayu pada abad ke-16, dan menandai awal dari revolusi spiritual Melayu. Ia memelopori genre kitab—penulisan akademik sistematis dalam bahasa Melayu. Ia juga menjadi tokoh pertama yang meletakkan dasar-dasar perdebatan ilmiah dalam bahasa Melayu, baik melalui prosa maupun puisi. Karya puisinya (syair) populer di Nusantara dan berpengaruh besar dalam perkembangan sastra Melayu, serta menjadi fondasi bagi sastra modern Indonesia dan Malaysia. Melalui prosa dan puisinya, Hamzah Fansuri menyebarkan ajaran tasawuf, khususnya konsep wujudiyah (kesatuan wujud), yang kemudian membuat beberapa karyanya dibakar karena dianggap kontroversial.
  5. Kelahiran Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN): Arsip Pembentukan ASEAN, 1967–1976 (diajukan Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand)
    Arsip ini mencatat pembentukan ASEAN oleh lima negara pendiri: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Koleksi ini mencakup Deklarasi ASEAN 1967 dan dokumen-dokumen terkait, terdiri dari 16 berkas teks, satu foto, satu film, tiga rekaman audio, dan 12 rekaman wawancara sejarah lisan. Arsip ini menggambarkan misi dasar ASEAN untuk menjadikan negara tetangga sebagai sahabat dan membangun kepercayaan dimana sebelumnya terdapat ketidakpercayaan. Selain itu, arsip ini menjadi bukti bahwa negara-negara yang baru merdeka dan relatif kecil dapat memiliki peran dalam membentuk politik internasional yang lebih damai dan stabil. Koleksi ini kini menjadi referensi utama bagi diplomasi ASEAN yang dikenal dengan pendekatan “ASEAN Way”.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Makan-makan Bergizi Gratis

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |