Komunitas Internasional Desak India dan Pakistan Menahan Diri

9 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan antara India dan Pakistan yang semakin memanas menuai reaksi dari berbagai negara. Komunitas internasional ketegangan kedua negara bisa mengancam stabilitas regional.

Eskalasi meningkat setelah pemerintah India melancarkan serangan militer yang dinamakan Operasi Sindoor. Operasi tersebut menyasar sejumlah lokasi yang berada di wilayah Pakistan serta di Kashmir yang dikuasai oleh Pakistan, yang menurut pemerintah India digunakan sebagai pusat pelatihan kelompok-kelompok teroris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakistan melakukan aksi balasan dengan menyerang beberapa posisi militer milik India, serta mengklaim telah berhasil menembak jatuh sejumlah pesawat tempur India. Pemerintah Pakistan juga mengecam langkah India, dan menyatakannya sebagai tindakan yang setara dengan deklarasi perang.

Konflik ini tidak hanya memicu kekhawatiran akan meningkatnya instabilitas regional, tetapi juga menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan laporan terakhir, sedikitnya 26 warga tewas di wilayah Pakistan, sementara 10 orang lainnya meninggal di Kashmir yang dikelola Pakistan.

Komunitas internasional secara umum menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri dan berupaya menyelesaikan perselisihan melalui jalur diplomatik. Sejumlah pemimpin negara menyampaikan pernyataan resmi terkait kekhawatiran mereka, meskipun tidak semua pihak mengambil posisi yang netral. Berikut tanggapan dari beberapa negara besar terhadap eskalasi konflik ini.

Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan keprihatinannya terkait meningkatnya konflik antara India dan Pakistan. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, "Sangat disayangkan. Saya baru saja mengetahuinya. Saya kira orang-orang telah mengantisipasi kejadian semacam ini mengingat sejarahnya. Mereka telah berkonflik selama beberapa dekade. Saya harap ini akan berakhir dengan cepat."

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan, pemerintah Amerika Serikat terus mengikuti perkembangan situasi secara aktif. Melalui akun media sosialnya, ia menyampaikan, "Saya mengamati dengan seksama perkembangan antara India dan Pakistan. Saya menggemakan sentimen @POTUS sebelumnya bahwa kami berharap untuk resolusi cepat dan akan terus terlibat dengan kepemimpinan kedua negara menuju hasil yang damai."

Cina
Pemerintah Cina, melalui Kementerian Luar Negeri, menyatakan kekhawatirannya terhadap perkembangan situasi yang terjadi di Asia Selatan. Dalam pernyataan resminya, Cina mengimbau India dan Pakistan bisa menahan diri secara maksimal demi menjaga stabilitas dan perdamaian regional. Pemerintah Cina juga mengingatkan, India dan Pakistan merupakan negara tetangga satu sama lain, sebagaimana keduanya juga berbatasan langsung dengan Cina.

Menanggapi serangan rudal India yang menyasar wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, yang disebut sebagai bentuk balasan atas serangan teror di Pahalgam, Cina menegaskan kembali sikapnya yang menentang segala bentuk terorisme. Pemerintah Cina juga meminta kedua pihak tidak melakukan tindakan yang dapat memperumit situasi yang sudah sensitif tersebut.

Jepang
Kekhawatiran terhadap meningkatnya konflik juga disampaikan oleh Jepang. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi, mengecam keras serangan teror yang terjadi pada 22 April lalu, dan mengungkapkan bahwa meningkatnya ketegangan berisiko menimbulkan pembalasan lanjutan dari kedua pihak. Menurutnya, hal tersebut dapat memicu konflik berskala lebih luas. Karena itu Yoshimasa menekankan pentingnya pengendalian diri serta dialog terbuka untuk menjaga stabilitas di kawasan Asia Selatan.

Uni Emirat Arab
Pemerintah Uni Emirat Arab, melalui Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Abdullah bin Zayed Al Nahyan, menyampaikan harapannya agar kedua negara dapat meredakan ketegangan melalui mekanisme diplomatik. Dalam pernyataan resminya, ia menyatakan dialog merupakan pendekatan yang paling efektif untuk menyelesaikan konflik ini secara damai, serta untuk membangun fondasi yang kokoh bagi perdamaian dan kemakmuran jangka panjang.

Israel
Berbeda dengan mayoritas negara lain yang bersikap netral, Israel menyatakan dukungan eksplisit terhadap langkah India. Duta Besar Israel untuk India, Yuvenar Azar, menyampaikan melalui platform X, "Israel mendukung hak India untuk membela diri. Para teroris harus memahami bahwa tidak ada tempat berlindung dari tindakan keji mereka terhadap orang-orang yang tidak bersalah. #OperasiSindoor."

Prancis dan Jerman
Kanselir Jerman, Friedrich Merz, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap bentrokan bersenjata yang terjadi antara India dan Pakistan. Dalam konferensi pers bersama, mereka menyatakan, "Kami sangat khawatir dengan bentrokan semalam antara dua kekuatan nuklir ini." Merz menambahkan, "Sekarang, lebih dari sebelumnya... akal sehat dan pikiran jernih diperlukan." Kedua pemimpin menyerukan agar konflik tidak berkembang lebih jauh dan tetap berada dalam koridor diplomasi.

Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan, keprihatinan mendalam terhadap kekerasan yang terjadi antara India dan Pakistan, dua negara anggota Persemakmuran. Dalam pernyataannya kepada parlemen, Starmer menekankan pentingnya upaya de-eskalasi dan dialog untuk mencegah jatuhnya korban sipil. Pemerintah Inggris akan terus berkomunikasi dengan kedua negara serta bekerja sama dengan mitra internasional untuk mendorong terciptanya dialog yang konstruktif.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menegaskan, pemerintah Inggris mendesak kedua negara untuk menahan diri dan segera memulai proses dialog langsung guna mencari jalan keluar diplomatik dari konflik ini. Ia juga mengingatkan, eskalasi ini merupakan yang paling serius dalam dua dekade terakhir dan menimbulkan kekhawatiran luas di dalam negeri.

Uni Eropa
Uni Eropa melalui pernyataan resminya meminta India dan Pakistan untuk segera mengambil langkah konkret dalam meredakan ketegangan. Blok regional ini menyampaikan kekhawatiran bahwa konflik bersenjata antar dua negara bersenjata nuklir ini dapat membahayakan stabilitas kawasan secara keseluruhan.

Iran
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menggambarkan eskalasi militer antara India dan Pakistan sebagai hal yang sangat mengkhawatirkan. Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Teheran, Iran menyatakan harapannya agar kedua pihak masih dapat meredakan ketegangan dan menahan diri dari tindakan yang bisa memperburuk situasi.

Qatar
Pemerintah Qatar menyatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan situasi antara India dan Pakistan dengan keprihatinan besar. Qatar mengimbau kedua negara untuk menyelesaikan krisis melalui jalur diplomatik dan menekankan pentingnya menjaga saluran komunikasi tetap terbuka sebagai sarana untuk mencegah kesalahpahaman dan memfasilitasi penyelesaian damai.

Rusia
Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan pernyataan resmi yang menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya konfrontasi militer. Rusia, yang diketahui memiliki hubungan baik dengan kedua negara, menyerukan kepada India dan Pakistan untuk menunjukkan sikap menahan diri. Dalam pernyataan itu, Rusia juga menegaskan sikapnya yang menolak segala bentuk aksi terorisme.

Turki
Turki menyatakan bahwa tindakan militer terbaru India meningkatkan risiko terjadinya konflik berskala penuh. Kementerian Luar Negeri Turki menegaskan bahwa pihaknya mendukung seruan Pakistan agar dilakukan investigasi terhadap insiden serangan pada 22 April lalu. Turki juga mengimbau agar kedua belah pihak bertindak dengan bijak dan mengutamakan penyelesaian secara damai.

Ida Rosdalina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Cara Kerja Biometrik Mata Worldcoin untuk Dompet Digital

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |