Kopenhagen Dinobatkan jadi Kota Paling Bahagia di Dunia 2025

14 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Berbahagialah menjadi penduduk Denmark, apalagi yang tinggal di Kopenhagen. Menurut Happy City Index terbaru yang dikeluarkan Institute for Quality of Life, ibu kota Denmark itu menjadi kota paling bahagia di dunia.

Indeks Kota Bahagia ini disusun berdasarkan komitmen untuk membudayakan dan menumbuhkan kebahagiaan berdasarkan faktor-faktor seperti pendidikan, kebijakan inklusif, ekonomi, perlindungan lingkungan, dan akses ke area hijau. Secara keseluruhan, organisasi tersebut melihat 82 indikator kegembiraan yang berbeda, termasuk wawancara individu dengan penduduk di kota-kota di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut temuan Institute for Quality of Life, ibu kota Denmark tersebut berada di peringkat tinggi berkat komitmennya terhadap pendidikan dan inovasi, serta transparansinya dalam tata kelola, keberlanjutan, dan akses ke perawatan kesehatan.

"Kesehatan dan kesejahteraan adalah landasan hidup di Kopenhagen," demikian catatan laporan tersebut.

Dalam laporan tersebut, kota ini menawarkan cakupan perawatan kesehatan universal. Setiap penduduk diasuransikan dan memiliki akses ke 4,4 dokter per 1.000 penduduk. Harapan hidup mencapai 79,9 tahun, didukung oleh gaya hidup seimbang yang mencakup rata-rata 37 jam kerja seminggu.

Zurich, Swiss, berada di posisi kedua, diikuti oleh Singapura. Kota Denmark lainnya, Aarhus, yang menduduki peringkat teratas pada tahun 2024, berada di posisi keempat, dan Antwerp, Belgia, berada di posisi kelima.

Denmark, yang dinobatkan sebagai negara terbahagia kedua di dunia awal tahun ini setelah Finlandia, memiliki tujuh kota di 50 teratas saja.

Namun, Institute for Quality of Life mencatat bahwa tidak ada satu kota pun yang dapat dicap sebagai yang terbaik dalam memastikan kebahagiaan warganya dalam jangka panjang. Para peneliti di institut tersebut hanya menyoroti kota-kota untuk pencapaian atau peningkatan tertentu dalam satu tahun tertentu.

"Namun, itu bukan tujuan utama kami. Kami ingin mengungkap dan merayakan tren positif yang meningkatkan kebahagiaan di seluruh dunia."

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |