Kronologi Versi TNI Soal Tewasnya Bumi Walo, Pentolan OPM yang Pernah Bunuh Tukang Ojek

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Satu anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Bumi Walo Enumbi, dinyatakan tewas dalam operasi TNI pada Sabtu, 10 Mei 2025. Penindakan TNI terhadap gerombolan OPM dilakukan di Kampung Kalome, Ilamobrawi, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Kabar kematian Bumi Walo dibenarkan oleh juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–OPM Sebby Sambom. Ia menyebut bahwa operasi yang dilakukan militer Indonesia itu kemungkinan besar tidak dilakukan sendiri, melainkan dibantu oleh warga lokal. “TNI tidak mungkin sendiri, itu kerja sama dengan orang lokal yang memata-matai,” ujar Sebby, Ahad, 11 Mei 2025.

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh militer ke kelompoknya itu sebagai perang. Sebby mengatakan kelompoknya akan melakukan serangan balasan terhadap aparat keamanan di Papua. "Kami berjanji akan balas, menyerang tentara dan polisi," ujarnya.

Kronologi Tewasnya Bumi Walo

Bumi Walo Enumbi merupakan satu dari sejumlah anggota OPM yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Ia telah masuk dalam DPO Polres Puncak Jaya sejak 25 April 2024. Namanya mencuat setelah terlibat dalam aksi penembakan yang menewaskan anggota Polsek Puncak Jaya serta seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.

Tak hanya itu, ia juga diketahui terlibat dalam penembakan terhadap seorang tukang ojek pada tahun 2024. Aksi-aksi brutal yang dilakukan Bumi Walo selama ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat sipil Papua, yang juga menjadi korban dalam konflik berkepanjangan ini.

Penindakan TNI terhadap gerombolan OPM dilakukan di Kampung Kalome. Bumi Walo disebut mencoba melarikan diri. "Sehingga ditembak, dilumpuhkan, dan mengakibatkan meninggal," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan saat dihubungi pada Ahad, 11 Mei 2025.

Candra mengungkapkan jasad Bumi Walo Enumbi telah diserahkan ke pihak aparat dan keluarga. Adapun saat penindakan, pasukan tentara turut mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya pistol, tiga unit gawai, 100 busur panah, parang, kampak, bendera bintang kejora, hingga dokumen OPM.

Dalam keterangan terpisah, Komandan Satgas Media Koops TNI Habema Letnan Kolonel Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan, penindakan terhadap kelompok OPM ini dilakukan secara terukur dan akurat. Dia berujar, penindakan ini bentuk komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata

Menurut Iwan, tindakan OPM tak hanya menyasar ke aparat keamanan, melainkan juga ke masyarakat sipil. Salah satunya, kata dia, dengan melakukan propaganda di media sosial untuk merusak integritas demokrasi dan memperburuk situasi di Papua. 

"Hal ini mengganggu stabilitas dan memperlambat pembangunan di Papua Tengah," ucapnya. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tak mudah terpengaruh oleh informasi yang disebarkan OPM. 

Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |