TEMPO.CO, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) telah menyiapkan modal usaha (capex) Rp 5,3 triliun pada tahun ini. Anak usaha Telkom Indonesia Group ini mengalokasikan modal itu untuk ekspansi hingga membangun menara baru.
Direktur Investasi Hendra Purnama mengatakan pada kuartal I 2025, perseroannya belum mengeluarkan modal banyak. “Penyerapan capex di kuartal pertama tahun 2025 masih relatif kecil,” kata dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 3 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendra mengatakan Mitratel yang memiliki kode saham MTEL ini akan memaksimalkan modal usaha tersebut pada kuartal II tahun ini. Mitratel berencana membangun menara baru, penguatan menara, dan pembangunan fiber optic. “Kami juga mengalokasikan sebagian capex untuk ekspansi anorganik apabila ada opportunity yang sesuai dengan strategi perusahaan,” kata dia.
Kebutuhan pendanaan untuk ekspansi, Hendra menambahkan, menggunakan kombinasi antara kas internal dan pendanaan eksternal. Dia optimistis pada tahun ini industri bakal tumbuh sebesar 1,8 persen. “Kami akan terus berekspansi dengan membangun menara, membangun fiber optic, dan menambah tenant dalam rangka tetap menjaga pertumbuhan,” ujarnya.
Mitratel, kata Hendra, saat ini juga sedang mengkaji rencana ekspansi anorganik. Dia mengatakan perseroannya akan selektif dalam melaksanakan aksi korporasi, baik merger atau akuisisi, agar menciptakan nilai tambah bagi Mitratel maupun pemegang saham.
Senyampang itu, Mitratel juga telah bertransformasi dengan mengembangkan bisnis di ekosistem menara. “Mitratel secara agresif mengembangkan bisnis-bisnis pendukung seperti fiber optic, power as a service, serta portofolio lain seiring tujuan Mitratel dapat menjadi leader di sektor infrastruktur telekomunikasi,” kata Hendra.
Sepanjang 2024 lalu, Mitratel membukukan pendapatan Rp 9,31 triliun atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bisnis penyewaan menara atau tower leasing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan dengan nilai Rp 7,63 triliun, atau tumbuh 6,9 persen. Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic juga bertumbuh dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 486 miliar atau meningkat 64,3 persen dari tahun sebelumnya.
Pada tahun lalu, Mitratel juga telah menambah 1.390 menara, sehingga saat ini memiliki 39.404 menara, atau meningkat 3,7 persen dari akhir tahun sebelumnya. Di tengah tren konsolidasi, Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 19.395 pada 2023 menjadi 20.464 tenant pada 2024, atau meningkat 5,5 persen.