Pemprov Jakarta Perkenalkan Truk Sampah Listrik mulai Tahun Ini

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi atau Pemprov Jakarta akan memperkenalkan penggunaan truk sampah listrik mulai tahun ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pemerintah sudah memiliki lima unit truk sampah listrik yang akan segera beroperasi.

Asep menyampaikan penggunaan truk pengangkut sampah listrik adalah salah satu upaya Pemprov Jakarta untuk mengurangi polusi udara di ibu kota. "Tahun ini kami mengadakan lima unit compactor listrik termasuk charger-nya," kata Asep dalam keterangan tertulis pada Senin, 14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Asep, truk sampah listrik memiliki compactor atau alat pemadat sampah bertenaga listrik. Masing-masing compactor memiliki kapasitas 6-7 meter kubik. Truk tersebut, kata dia, juga memiliki teknologi pengisian daya super fast charging yang memungkinkan baterai kendaraan terisi penuh dalam waktu 20-30 menit.

Dia berujar compactor itu memiliki sistem full elektrik, tanpa emisi, dan tanpa kebisingan. "Seluruh proses pengoperasian menggunakan tenaga listrik dengan sistem plug-in dan dapat memadatkan sampah secara otomatis," ucap Asep.

Asep menyebut pengadaan truk sampah listrik juga merupakan bagian dari peremajaan armada milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. "Dengan mengganti sebagian armada lama berbahan bakar fosil ke kendaraan berbasis listrik, kami berupaya membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan modern."

Dinas Lingkungan Hidup Jakarta berencana menambah jumlah truk sampah listrik di masa depan. Bahkan, Asep berkata dinasnya menargetkan seluruh armada truk sampah Pemprov Jakarta akan menggunakan tenaga listrik.

Jakarta, kata dia, ingin membuktikan transisi menuju kendaraan ramah lingkungan bukan hal mustahil. "Semua bisa dimulai dari sekarang, dan bukan tidak mungkin ke depan seluruh truk sampah kami adalah truk listrik,” ucap dia.

Gubernur Jakarta Pramono Anung sebelumnya mengatakan Jakarta memiliki berbagai strategi untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Salah satunya melalui refuse derived fuel (RDF), yaitu bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah padat, khususnya sampah anorganik yang sulit terurai, seperti plastik.

"Saat ini rata-rata jumlah sampah di Jakarta sekitar 8.000 ton per hari. Dengan proses yang ada, seperti RDF di Bantargebang maupun Rorotan, diharapkan jumlah tersebut bisa turun menjadi 5.000 atau 6.000 ton," ungkap Pramono dikutip Tempo dari siaran pers, Kamis, 20 Maret 2025.

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |