Penyair Peringati Hari Puisi Nasional dengan Upacara

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Harsinar Indonesia mengadakan puncak Hari Puisi Nasional di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 28-29 April 2025. Acara diawali dengan upacara puisi dan dilanjutkan dengan diskusi. “Upacara puisi melibatkan penyair dan komunitas sastra di Jabodetabek. Ini upacara dalam bentuk pertunjukan,” kata Fikar W Eda, salah seorang penggagas Hari Puisi Nasional, yang menyutradarai pertunjukan itu.

Upacara itu berlangsung di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, TIM, pukul 13.00. Menurut Fikar yang dihubungi lewat pesan singkat di Jakarta Senin, 28 April 2025, upacara akan melibatkan Imam Ma’arif (Dewan Kesenian Jakarta), Remmy Novaris DM (pembina upacara), Dewi Sinta (pembawa dan pengibar bendera), dan lain-lain. “Dalam kesempatan itu saya akan membacakan Surat Kepercaan Gelanggang,” ujar Fikar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepercayaan Gelanggang merupakan sebuah manifesto kebudayaan pasca kemerdekaan. Manifesto ini dikeluarkan oleh beberapa sastrawan Indonesia yang kemudian sebagai Angkatan '45, dengan motor tiga serangkai Chairil Anwar, Asrul Sani dan Rivai Apin.  Surat Kepercayaan Gelanggang pertama kali diterbitkan di majalah mingguan Siasat, "Gelanggang" pada 23 Oktober 1950. Surat kepercayaan ini mulanya diinisiasi oleh perkumpulan seniman muda bernama Gelanggang Seniman Merdeka yang berdiri di Jakarta pada 1946.

Isi Surat Kepercayaan Gelanggang, antara lain, “Kebudayaan Indonesia ditetapkan oleh kesatuan berbagai-bagai rangsang suara yang disebabkan oleh suara-suara yang dilontarkan dari segala sudut dunia dan yang kemudian dilontarkan kembali dalam bentuk suara sendiri. Kami akan menentang segala usaha-usaha yang mempersempit dan menghalangi tidak betulnya pemeriksaan ukuran nilai.”

Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan diskusi bertajuk Si Binatang Jalang dengan pembicara Fikar W. Eda, Remmy Novaris DM, Mustafa Ismail, Kunni Masrohanti, dan moderator Ratna Ayu Budhiarti. “Para narasumber akan mengupas mengenai inspirasi dan pemberontakan estetika Chairil Anwar,” kata koordinator panitia Hari Puisi Nasional 2025 Devie Matahari.

Hari Puisi Nasional 2025, yang mengambil momentum meninggalnya penyair Chairil Anwar pada 28 April, digagas dan diadakan oleh Komunitas Hari Puisi Nasional (Harsinas) Indonesia. Para penggagas adalah Fikar W. Eda, Mustafa Ismail, Remmy Novaris DM, dan Devie Matahari. Acara ini mengetengahkan beragam acara seperti Pekan Chairil Anwar (12-27 Juli 2025) hingga puncak peringatan Hari Puisi Nasional di Taman Ismail Marzuki (TIM). 

Acara pertama dimulai dengan acara bertajuk "A Night for Chairil Anwar” di Bersuaka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, pada Sabtu malam, 12 April 2025. Acara besutan Jakarta Poetry Slam itu diisi dengan pembacaan puisi Chairil Anwar oleh para penyair dan anak muda. Kegiatan selanjutnya kuliah umum tentang Chairil di Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka, baca puisi di Komunitas Atelir Ciremai (Jakarta), Semaan Puisi (Depok), dan Keboen Sastra (Bogor).

“Kami berkeliling ke komunitas dan kampus untuk terus menghidupkan Chairil Anwar dengan beragam kegiatan mulai dari baca puisi hingga diskusi dan kuliah umum,” ujar Devie Matahari.  

Di luar kolaborasi dengan panitia Harsinas, sejumlah komunitas dan kampus juga mengadakan kegiatan serupa secara mandiri seperti di Depok, Aceh, Medan dan Bandung. Salah satunya adalah perayaan Hari Puisi Nasional dan Haul Charil Anwar pada Jumat, 25 April 2025. Acara yang berlangsung pukul 15.15 hingga pukul 20.00 WIB itu diisi dengan baca puisi dan musikalisasi serta orasi budaya tentang Chairil Anwar dalam dunia Sastra Indonesia. oleh Dekan FIB UI Bondan Kanumoyoso.

Penggagas Hari Puisi lainnya, Remmy Novaris, mengatakan panitia juga menerbitkan buku puisi berjudul Si Binatang Jalang. Buku itu berisi puisi-puisi penyair Indonesia yang merespon dan menafsirkan Chairil Anwar dan puisinya dengan perspektif masing-masing penyair. Buku itu akan diluncurkan pada puncak Hari Puisi Nasional di Taman Ismail Marzuki.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |