CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin, kamu familiar saat mendengar istilah “women support women” yang akhir-akhir ini banyak dijumpai di beberapa platform media sosial atau perempuan dalam komunitas. Frasa tersebut digunakan sebagai bentuk dukungan perempuan kepada perempuan lainnya, terkhusus pada hal-hal yang berkaitan dengan kesetaraan hak dan perlindungan perempuan.
Dengan itu, komunitas hadir sebagai bentuk kolaborasi dan dukungan satu wadah yang berperan penting dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada perempuan untuk saling mendukung hingga memberikan pertolongan saat mengalami situasi sulit atau mengkhawatirkan.
Menurut Psikolog Anisa Cahya Ningrum, hadirnya komunitas perempuan sangatlah penting dalam mendukung perempuan. Khususnya terkait pada masalah kesehatan mental dan psikologis perempuan.
“Beberapa komunitas menetapkan “you are not alone” sebagai tagline untuk memberi rasa aman, bahwa kondisi yang sedang dialami bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Karena banyak orang yang juga mengalami dan akan menemaninya,” jelas Anisa saat dihubungi Cantika, Sabtu, 19 April 2025.
Anisa juga menyebutkan, adanya komunitas dapat membuka pandangan perempuan dalam melihat permasalahan lewat sudut pandang lain, berdasarkan pengalaman teman-teman anggota komunitas yang mengalami kasus serupa. Sehingga, hal tersebut bisa memberikan pelajaran, ilmu, skill atau bahkan hikmat dari pengalaman orang lain yang bisa diterapkan pada diri sendiri.
Meski begitu, masih banyak ditemukan kompetisi tidak sehat antar anggota komunitas seperti saling menjatuhkan, saling sikut, hingga double standard. Tentunya, hal tersebut tidak sejalan dengan peran komunitas pada semestinya.
“Sebelum membangun komunitas, pengurus diharapkan bisa menanamkan budaya saling menghormati dan mendukung secara psikologis agar setiap anggota merasakan kenyamanan dan keamanan berada di dalamnya. Jika sudah muncul anggota yang toksik dan menimbulkan keresahan bagi anggota lain, maka pengurus komunitas perlu bertindak tegas,” tutur Founder CAHYA Communication ini.
Menurutnya, jika muncul anggota tidak sehat yang menimbulkan keresahan bagi anggota lain, maka pengurus komunitas harus bertindak tegas memberikan arahan kepada anggotanya. Salah satunya dengan merangkul anggota komunitas yang terjebak dalam hubungan tidak sehat dan merasa tidak nyaman dengan memberikan edukasi “body-mind feeding”. Yaitu memberikan penjelasan bahwa terkadang perlu mempertimbangkan hal-hal terlebih dahulu, sebelum memasukkannya ke dalam diri kita.
”Ada hal-hal yang perlu kita pertimbangkan untuk memasukkan apapun ke dalam diri kita. Seperti kita mempertimbangkan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk tubuh kita, dan membuang makanan yang tidak sehat agar tidak kita makan,” jelasnya.
Dengan kata lain, perempuan juga perlu belajar dan mengetahui hal-hal yang tidak sehat secara psikologis sehingga layak untuk diabaikan. Penerapan pola pikir yang seperti ini, membuka pikiran dan perasaan untuk lebih sehat dalam menjalani kehidupan.
Anisa Cahya, Psikolog dan Founder CAHYA Communication/Foto: Doc. Pribadi
Tingkatkan Kepedulian dalam Komunitas
Lantas, bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepedulian pada perempuan lain agar terhindar dari perilaku tidak sehat dalam komunitas? Menurut Anisa, hal utama yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kepekaan di dalam diri sendiri.
Biasakan diri untuk membuka pandangan dengan melihat orang di sekitar dengan lebih cermat dan menggunakan mata hati. “Kadang kita perlu merenung, agar bisa merasakan betapa banyak orang yang membutuhkan uluran tangan orang lain, meski hanya sebatas ucapan atau pelukan virtual dalam kehidupannya,” tutur Anisa.
Selanjutnya, bisa dengan melatih diri untuk selalu memvalidasi kondisi mental orang lain. Dengan itu, mereka akan merasa lebih nyaman dan bisa mengurangi rasa gelisah yang dirasakan. “Jika melihat ada orang yang sedang sedih dan menangis, kita bisa memvalidasi perasaannya dengan meyakinkan padanya, bahwa tidak apa-apa menangis, dan jika membutuhkan bantuan, bisa menghubunginya,” lanjutnya.
Selain itu, Anisa juga menyebutkan, hal yang tidak kalah penting untuk bisa meningkatkan kepedulian pada orang lain yaitu dengan belajar melihat diri sendiri terlebih dulu. Belajar introspeksi dan bercermin untuk melihat kelebihan dan kekurangan diri, akan meningkatkan kemampuan empati pada orang lain.
Bukan hanya memberikan dukungan mental kepada perempuan, komunitas juga bisa berperan dalam gerakan solidaritas perempuan dalam perubahan sosial. Anisa mengungkapkan hal ini menjadi salah satu target bagi para Psikolog Komunitas dalam mengembangkan komunitasnya.
Melakukan gerakan solidaritas yang dilakukan oleh komunitas, Anisa berharap bisa memberikan perubahan pandangan atau persepsi masyarakat pada perempuan menjadi lebih baik dan positif.
Pilihan Editor: Perempuan dalam Komunitas: Ruang Berbagi, Saling Dukung dan Bertumbuh
FATMAWATI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika